Kompas TV nasional sosial

Survei IDEAS; Keluarga Miskin Terdampak Pandemi Sulit Memenuhi Kebutuhan Pangan dan Pendidikan Anak

Kompas.tv - 30 April 2021, 13:27 WIB
survei-ideas-keluarga-miskin-terdampak-pandemi-sulit-memenuhi-kebutuhan-pangan-dan-pendidikan-anak
Ilustrasi kemiskinan (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Iman Firdaus

Keluarga miskin juga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak selama pandemi. Hal ini disebabkan tiga hal utama yakni tidak mampu membeli kuota internet, tidak memiliki gadget, dan tidak mampu membayar biaya pendidikan sekolah. 

Tercatat, sebanyak 26,7 persen mengaku mereka tidak memiliki kuota internet sehingga proses belajar anaknya terbengkalai, 15,1 persen tidak memiliki gadget, dan 7,6 persen yang mengaku tidak mampu membayar biaya pendidikan sekolah.

"Sementara ada sebanyak 1,9 persen keluarga miskin yang mengaku bahwa mereka harus memberhentikan sekolah anaknya lantaran sulitnya ekonomi dikarenakan pandemi," ungkap Yusuf. 

Sementara itu, IDEAS juga mencatat bahwa keluarga miskin sangat patuh terhadap protokol kesehatan yang berlaku.

Setidaknya sebanyak 97,6 persen responden mengaku mematuhi protokol kesehatan dan hanya 2,4 persen responden yang mengaku tidak patuh protokol kesehatan.

"Dari hasil tersebut kami melihat dengan patuhnya masyarakat akan prokes membuat mereka tidak terkena Covid-19. Sebanyak  99,4 persen responden kami mengaku bahwa anggota keluarganya tidak terkena Covid-19 sama sekali, kalaupun kena, mereka mengakunya hanya sebatas isolasi mandiri saja, tidak terlalu parah," ujar Yusuf.

Protokol kesehatan yang dipatuhi keluarga pra-sejahtera yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, hingga memakai face shield.

 

Baca Juga: Belajar dari Kasus di India, Menkes Imbau Warga Patuhi Prokes

"Hanya saja dari jenis protokol kesehatan yang dipatuhi, keluarga miskin paling sulit untuk mematuhi prokes tidak berkerumun. Sementara prokes yang paling mereka patuhi adalah memakai masker dengan persentase sebanyak 97,1 persen," ungkap Yusuf. 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x