DEPOK, KOMPAS.TV - Sebuah video memperlihatkan diduga seekor babi ngepet berhasil ditangkap oleh warga di daerah Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Babi tersebut terlihat dikurung oleh warga di dalam sebuah kandang bambu. Video yang merekam seekor babi mungil itu lantas viral di media sosial.
Baca Juga: Warga Depok Tangkap Babi Ngepet, Begini Asal Mula Mitos Pesugihan dari Zaman Majapahit Itu
Warga menangkap diduga seekor babi ngepet itu pada Selasa (27/4/2021) tengah malam atau tepatnya sekitar pukul 00.30 WIB.
Salah seorang warga di sekitar di lokasi bernama Suhanda mengatakan, perlu cara khusus bagi warga untuk menangkap babi ngepet tersebut.
Sejumlah warga, kata Suhanda, harus nekat telanjang bulat alias bugil untuk menangkap hewan tersebut.
“Orang yang menangkap semuanya tidak pakai baju sama sekali, atau pakai celana sama sekali, tidak sama sekali. Pokoknya bugil, keadaan bugil makanya itu bisa ditangkap,” kata Suhanda dikutip dari TribunJakarta, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga: Penampakan Makhluk Diduga Babi Ngepet di Sukmajaya Depok
Suhanda mengatakan, cara tersebut perku dilakukan karena jika masih mengenakan pakaian, kemungkinan besar babi itu akan sulit ditangkap.
“Kalau enggak bugil kemungkinan hilang lagi,” ujarnya.
Pernyataan Suhanda itu dibenarkan oleh warga lainnya bernama Martalih. Ia mengaku menjadi salah satu orang yang turut serta menangkap seekor babi yang diduga jadi-jadian tersebut.
Martalih menjelaskan, sebelum menangkap seekor babi, warga sempat mencurigai tiga pria yang sempat masuk ke lingkungan tempat tinggal mereka.
Baca Juga: Pejabat Pemadam Kebakaran Kota Depok Diperiksa Penyidik Terkait Dugaan Korupsi Dana Covid-19
Tak lama setelah itu, muncul dugaan bahwa ketiga pria tersebut berkaitan erat dengan kemunculan babi ngepet tersebut.
Sebab, setelah kedatangan tiga pria mencurigakan itu, warga kembali dikejutkan dengan sosok babi di kampung mereka.
Warga kemudian menyusun rencana untuk menangkap babi tersebut. Martalih mengatakan, ada 8 warga termasuk dirinya yang melakukan penangkapan terhadap babi tersebut.
Adapun cara menangkap babi tersebut dengan bertelanjang atau bugil merupakan sebagai syarat.
Baca Juga: Usut Dugaan Korupsi Dinas Damkar Depok, Kejari Sudah Panggil 16 Orang
“Ini sebagai syarat penangkapan babi ngepet,” kata Martalih dikutip dari TribunJakarta.
Ukuran Mengecil
Sementara itu, Ketua RW setempat bernama Abdul Rosad, mengatakan warga kaget melihat ukuran babi ngepet yang belum lama ditangkap semakin lama ukurannya semakin mengecil.
Saat pertama kali ditangkap, kata dia, babi tersebut berukuran panjang 50 sentimeter dan lebar 40 sentimeter.
Beberapa saat kemudian, ukuran babi itu mengecil menjadi panjang 30 sentimeter dan lebar 40 sentimeter.
Baca Juga: Bupati Lebak: Santet Moeldoko Hanya Kekesalan Demokrat Banten, Tak Ada Niatan
“Terakhir itu beratnya 15 kilogram, tinggi babi dan lebar 15 centimeter, seperti kucing,” ujar Rosad dikonfirmasi wartawan, Selasa (27/4/2021).
“Kami mengetahui saat kalung yang berada di leher babi ngepet terlepas,” katanya.
Disembelih
Rosad menuturkan, babi yang diduga babi ngepet tersebut akhirnya disembelih. Namun sebelum disembelih, terlebih dahulu warga menggelar pengajian.
“Sebelum dipotong dilakukan pengajian dengan memotong leher,” kata Rosad.
Baca Juga: Mengenal Santet Banten yang Diucap Bupati Lebak untuk Moeldoko, Bisa Dikirim Angin hingga Api
Selesai penyembelihan, Rosad pun mengatakan tidak ada keganjilan yang terjadi.
“Untuk keganjilan tidak ada,” kata Rosad.
Usai disembelih, babi tersebut pun dimakamkan di pemakaman keluarga salah seorang warga. Lokasi pemakaman babi tersebut tak jauh dari lokasi penangkapan.
“Setelah dipotong dilakukan pemakaman keluarga milik warga tidak jauh dari lokasi penangkapan,” kata Rosad.
Baca Juga: Ritual Santet dan Kutukan Mulai Digunakan Pengunjuk Rasa Anti Militer Myanmar di Kota Kuno Bagan
Sementara Suhanda mengatakan penyembelihan dilakukan karena banyak warga yang berkerumum hendak melihat seekor babi ngepet tersebut.
“Karena kalau enggak dieksekusi dari sekarang, itu mengakibatkan kerumunan orang semakin banyak," ujar Suhanda.
"Karena sekarang kita lagi pencegahan Covid-19, makanya kita cepat-cepat dari RT, dari RW, mengatakan harus dieksekusi secepatnya supaya tidak ada kerumunan banyak-banyak."
Baca Juga: Jaksa Panggil Pelapor Dugaan Korupsi Damkar Depok, Kemendagri Siap Bentuk Tim Khusus
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.