“Saya sendiri hari senin sudah ke ibu kota negara calon ibu kota negara di penajam Paser Utara bersama dengan Menteri Bappenas Suharso Monoarfa. Kita sudah melihat titik nol ibu kota negara dan juga sudah melihat titik nol akan dibangun istana kepresidenan yang akan di sana,” tutur Fadjroel.
“Sementara sebelumnya untuk penanganan lingkungan hidup itu juga sudah hadir ibu Siti Nurbaya dari menteri KLHK, yang sekarang ini aktif juga dari kementerian PUPR Pak Basuki,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Fadjroel juga menanggapi kritik masyarakat soal Ibu Kota Negara yang masuk dalam prolegnas meski di saat Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dikonfirmasi Reshuffle, Fadjroel: Fokus Presiden Jokowi Pada Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara
Fadjroel menuturkan, Ibu Kota Negara menjadi prioritas dalam prolegnas karena merupakan strategi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam pemulihan ekonomi.
“Ibu kota negara baru ini sebenarnya masuk dalam salah satu strategi pemulihan ekonomi kita di dalam setelah menghadapi pandemi,” ujarnya.
Fadjroel mengatakan, untuk ground-breaking atau peletakan batu pembangunan setidaknya bisa menyerap hampir 100.000 tenaga kerja.
Baca Juga: Temui Presiden Jokowi, Para Ahli Keinsinyuran Kasih Masukan Soal Pembangunan Ibu Kota Negara Baru
Kemudian, sambungnya, sampai tahun 2045, menurut masterplan yang diberikan oleh PPN Bappenas, pembangunan Ibu Kota Negara baru akan menyerap hampir 5 juta tenaga kerja
“Jadi segera dengan IKN masuk, investasi masuk, ciptaan lapangan kerja terjadi, dan itu akan bisa menjadi salah satu simpul untuk mengatasi ekonomi Indonesia yang sedikit merosot di masa pandemi covid 19,” ujarnya.
“Jadi perlu diingat bahwa IKN itu salah satu simpul untuk pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi Covid 19,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.