"Kemudian jam 03.00 sampai jam 03.30 di geladak halauan dan conning tower dari KRI Nanggala 402 masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter. Lalu pada 03.30 tim lain menempati posisi untuk mengecek turpedo warning sebagai persiapan turpedo meluncur," kata Laksamana Yudo.
Pada pukul 03.46, tim penjejak memonitor KRI Nanggala, yang perlahan-lahan menyelam dan mulai tidak terlihat.
Pada 03.46, usaha mengontak KRI Nanggala 402 tidak menghasilkan respon.
"Seharusnya saat melakukan penembakan tadi minta otorisasi akan melaksanakan penembakan, begitu diberikan otorisasi, dipanggil sudah tidak respon," jelas Laksamana Yudo.
Pada pukul 04.17, helikopter diterbangkan untuk deteksi visual namun hasilnya nihil.
Estimasi KRI Nanggala akan timbul kembali pukul 05.15, namun tidak timbul dan tidak terlihat di permukaan.
"Kemudian pada jam 05.14 kita adakan prosedur subblock, aksi yang dilaksanakan apabila kapal selam hilang kontak dan mengalami permasalahan," ujarnya.
Hingga saat ini belum terdeteksi di mana posisi KRI Nanggala 402.
"Ini adalah kronologis KRI Nanggala yang saat ini masih dalam pencarian," kata Laksamana Yudo.
Baca Juga: Harap-harap Cemas, Keluarga Awak KRI Nanggala-402 Masih Menunggu Kepastian Ditemukannya Kapal
Seluruh unsur masih melakukan pencarian yakni sebanyak 21 KRI yang berada di laut saat ini, 2 kapal selam, dan 5 pesawat udara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.