Pada 3 April 2020, posisi Heri Oktavian yang saat itu sudah berpangkat Letkol Laut (P) sebagai Komdan Sekolah Kapal Selam digantikan Mayor Laut (P) Fufuk Arief Akhiranto.
Acara serah terima jabatannya dipimpin langsung oleh Danpusdiksus Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana di Ujung, Surabaya, Jawa Timur.
Sedangkan Heri Oktavian diangkat sebagai Komandan di salah satu kapal selam milik Indonesia, yakni KRI Nanggala-402.
Pada 20 Juni 2020, Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Heri Oktavian ikut memberikan pembekalan bagi Taruna Tingkat IV Angkatan ke-65.
Setelah sebelumnya dibekali Brivet Penerbang dan Penyelam, Taruna Tingkat IV Angkatan ke-65 dibekali dan diajak untuk bergabung bersama mendapatkan Brivet Korps Hiu Kencana (Pengawal Kapal Selam) pasca dilantik menjadi perwira TNI AL nanti.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di daerah latihan kapal selam TNI AL di laut Bali, Rabu (21/4/2021).
KRI Nanggala-402 izin menyelam ke Komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II) sesuai prosedur untuk selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan, Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WIB. Setelah izin diberikan, KRI Nanggala-402 hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi.
Baca Juga: Petugas Gabungan Bersiaga di Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402
KRI Nanggala-402 sendiri dibuat tahun 1977 di HDW Jerman dan masuk jajaran TNI AL tahun 1981.
Dalam pelayaran ini, kondisi material dan personel siap.
Panglima TNI Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto mengatakan saat ini TNI masih mencari kapal selam tersebut di Perairan Bali 60 mil dari pulau Bali.
"(TNI mengerahkan) Helikopter dan KRI yang punya kemampuan deteksi bawah air," kata Hadi.
Ia mengatakan, kapal selam diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer, dari utara Pulau Bali.
“Baru izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak,” kata Hadi.
Hadi berharap, kapal selam tersebut masih bisa ditemukan.
Saat ini, TNI tengah mengerahkan berbagai kapal perang menuju ke tempat kejadian.
Selain itu, Indonesia telah meminta bantuan Singapura dan Australia serta India yang memiliki kapal penyelamat kapal selam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.