JAKARTA, KOMPAS.TV- Sejumlah komunitas dan pesepeda mengkritik keras pembangunan Tugu Sepeda yang berada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Pembangunan yang diinisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan menggandeng pihak ketiga diketahui menghabiskan anggaran mencapai Rp 800 juta.
Meski biaya pembangunan tugu tidak diambil dari APBD, tapi tetap saja kritikan terus mengalir.
Seperti yang disampaikan komunitas pesepeda Brompton Owner Kelapa Gading dan Sekitarnya (BOGAS) mengkritik pembangunan Tugu Sepeda tersebut.
Baca Juga: Ada Tempat Selfie Rp 800 Juta di Jakarta, Wagub DKI: Tugu Sepeda untuk Swafoto Kaum Milenial
"Kami dari komunitas kurang setuju karena momennya kurang tepat. Walaupun anggaran dari swasta, namun akan lebih baik bila dialihkan," ujar Ketua BOGAS Chriswanto, Sabtu (10/4/2021).
Menurut dia, anggaran pembangunan tugu itu lebih baik dialihkan untuk menata jalur sepeda permanen yang masih banyak kekurangan.
"Contohnya cat jalur sepeda, perbaikan gorong-gorong penutup yang berbahaya bagi pesepeda. Kami pesepeda merasa urgensi tugu tersebut belum ada," kata Chriswanto.
Ia pun berharap Pemprov DKI Jakarta menambah jalur permanen sepeda demi keamanan dan kenyamanan saat gowes.
"Konsistensi komitmen dukungan pemerintah terhadap pesepeda serta keamanan dan regulasi yang jelas bagi para pesepeda yang melintas di jalan raya," kata Chriswanto.
Baca Juga: Penampakan Tugu Sepeda yang Masih dalam Proses Pembangunan
Melansir Kompas.com, tak ketinggalan sejumlah pesepeda menanggapi langkah Pemprov DKI Jakarta membangun tugu sepeda tersebut.
Eki (29), mengaku tak setuju dengan pembangunan tugu sepeda itu. Ia menilai tugu itu hanya simbolis semata dan tak membawa manfaat apapun bagi para pesepeda.
"Buat apa tugu sepeda begitu, lebih baik fokus saja memperbaiki fasilitas untuk pesepeda," sambung Eki.
Ia menilai masih banyak fasilitas bagi pesepeda yang perlu diperbaiki. Di jalan protokol seperti Sudirman-Thamrin, menurut dia, jalur untuk pesepeda memang sudah cukup baik.
"Tapi di jalan-jalan lain, yang bukan jalur protokol, masih banyak yang tidak ada jalur sepedanya," kata dia.
Kritik serupa disampaikan Yuhari (32). Pria yang juga kerap bersepeda ke kantor ini menilai, akan lebih baik jika dana untuk proyek Tugu Sepeda itu dialihkan untuk membangun lebih banyak lagi jalur sepeda.
"Rp 800 juta kalau untuk bangun jalur sepeda sudah dapat berapa meter itu ya, apalagi kalau cuma dicat hijau saja," kata dia.
Baca Juga: Pembangunan Jalur Pesepeda Jakarta Molor, Pemprov Malah Bangun Tugu Sepeda Senilai Rp800 Juta
Yuhari menilai fasilitas untuk parkir sepeda di sejumlah fasilitas umum masih harus diperbanyak.
Seperti diberitakan KompasTV sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, anggaran pembangunan Tugu Sepeda sebesar Rp 800 juta berasal dari pihak ketiga.
"Tugu sepeda ini dapat anggaran dari pihak swasta, pihak ketiga. Kemudian kedua, nilainya kurang lebih Rp 28 miliar, termasuk tugunya yang Rp 800 juta, termasuk pembangunan 11 koridor sepeda yang dibangun secara permanen di Sudirman," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Riza menjelaskan, pembangunan tugu dilakukan guna memberi kesempatan bagi pelaku seni untuk berkreasi. Selain itu, tugu ini juga berfungsi untuk mempercantik Ibu Kota.
Dia menambahkan, pembangunan jalur ini merupakan bentuk keberpihakan Pemprov DKI Jakarta kepada pengguna jalan, khususnya pesepeda.
Baca Juga: Anggaran Rp 800 Juta, Pemprov DKI Bangun Tugu Sepeda
Adanya pembangunan jalur ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan sepeda, baik sebagai sarana olahraga maupun rekreasi.
Bahkan ke depan, Riza juga berharap, sepeda bisa menjadi salah satu alat transportasi di Jakarta.
"Ini bagian integrasi pelayanan transportasi publik di Jakarta," tandas Wagub.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.