"Setelah EUA dari Badan POM keluar, di akhir minggu ke-4 April, di awal Mei 2021 dimulai perbulannya lima juta dosis sampai nanti ke bulan Juli, sehingga total yang akan mendapat suplai dari sputnik ini sebesar 20 juta dosis," ujarnya.
Baca Juga: Ada Keterlambatan Pengiriman Vaksin, Pemerintah akan Kurangi Kecepatan Vaksinasi
3. CanSino
Vaksin asal China ini berbeda dengan vaksin lainnya yang sudah digunakan Indonesia sejauh ini.
Vaksin CanSino hanya disuntikan sebanyak satu dosis kepada sasaran vaksinasinya.
Ia mengatakan, produsen CanSino sudah berkomitmen untuk mengirimkan tiga juta dosis vaksin antara bulan Juli hingga September 2021.
"Kemudian akan ada dua juta dosis lagi di Q4 2021 sehingga totalnya dari kan CanSino ini kita akan dapat sekitar lima juta dosis," pungkasnya.
Baca Juga: Kemenkeu Sebut Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Vaksinasi Tercepat
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi Gotong Royong merupakan vaksinasi yang dilakukan oleh badan hukum atau badan usaha yang diberikan kepada karyawan, karyawati, dan keluarganya.
"Jadi tidak boleh pembiayaan vaksinasi itu dibebankan kepada karyawan atau karyawati tadi ya," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (16/3/2021).
Nadia mengatakan, setiap badan usaha atau badan hukum yang melaksanakan vaksinasi Gotong Royong harus melaporkan data penerima vaksin Covid-19 kepada Kemenkes.
Selain itu, jenis vaksin yang digunakan harus berbeda dengan jenis vaksin untuk vaksinasi program pemerintah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.