Kompas TV nasional sosial

Viral Bocah Berenang di Depan Plaza Indonesia, Anies Pernah Sebut Ketimpangan Luar Biasa di Jakarta

Kompas.tv - 5 April 2021, 20:45 WIB
viral-bocah-berenang-di-depan-plaza-indonesia-anies-pernah-sebut-ketimpangan-luar-biasa-di-jakarta
Ilustrasi kemiskinan dan ketimpangan di DKI Jakarta. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO )
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Hariyanto Kurniawan

“Kalau kita mau lihat kemiskinan yang ekstrem, maka tidak usah jauh-jauh, datang ke Jakarta. Ingin lihat kekayaan ekstrem? Enggak usah jauh-jauh, datanglah ke Jakarta. Di sinilah yang ekstrem itu dua-duanya ada,” kata Anies pada Minggu (7/1/2021), dikutip dari Kompas.com.

Anies mengaku, kemiskinan di Jakarta terlihat melebihi kemiskinan yang ia lihat di berbagai daerah Indonesia lainnya.

“Jadi sudah sempat keliling ke pelosok yang jauh-jauh. Sudah lihat kemiskinan. Tapi waktu tahun lalu kampanye di Jakarta, rasanya seperti baru lihat kemiskinan,” ucapnya.

Menurut Anies, warga di daerah masih bisa merasakan udara bersih dan sumber daya yang mencukupi. Hal berbeda dialami warga DKI Jakarta.

“Sampai di sini, miskin dalam kesempitan. Miskin dalam udara kotor, miskin dalam ketidakpastian pekerjaan, miskin dalam ketimpangan yang luar biasa,” ujar Anies.

Data BPS pada Februari 2021 menyebut, DKI Jakarta adalah provinsi dengan angka kemiskinan terendah kedua, setelah Bali. Hanya 4,69 persen penduduk DKI Jakarta yang masuk kategori miskin.

DKI Jakarta juga mempunyai indeks keparahan kemiskinan dan indeks kedalaman kemiskinan yang rendah. 

Indeks keparahan kemiskinan menunjukkan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Sementara, indeks kedalaman kemiskinan menunjukkan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.

Baca Juga: Bank Dunia: Pandemi Menyebabkan Orang Miskin Tambah Miskin dan KDRT Meningkat

DKI Jakarta berada di peringkat kedua terendah provinsi dalam dua indeks itu setelah Bali. Meski begitu, DKI Jakarta menjadi peringkat ketiga provinsi yang paling timpang di Indonesia.

DKI Jakarta memiliki gini ratio 0,400. Ketimpangan di Jakarta hanya kalah dari DI Yogyakarta (0,437) dan Gorontalo (0,406).

Ketimpangan ekonomi masih jadi pekerjaan rumah paling besar pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta. Ironisnya, hal ini terjadi di wilayah tempat ekonomi berputar paling deras di Indonesia.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x