Pada tahun tersebut, masyarakat Eropa kemudian mengganti telur dengan coklat yang berbentuk telur.
Coklat tersebut dihias dan diwarnai hingga tradisi ini muncul di Perancis dan Jerman pada abad ke-19.
3. Sebagai simbol kelahiran kembali
Hal ini terkait dengan budaya masyarakat dahulu yang menganggap telur merupakan simbol kelahiran kembali.
Warna-warna yang diberikan juga memiliki arti tersendiri, misalnya merah melambangkan darah Kristus dan cangkang telur melambangkan makamnya.
Sementara tradisi menggulung telur Paskah merupakan simbol penggulingan batu di luar kuburan Kristus di Yerusalem.
4. Sebagai suguhan istimewa
Selama masa 40 hari selama Paskah atau yang disebut Pra-Paskah, umat Kristiani dan Katolik tidak diperbolehkan makan yang hewani.
Oleh karena itu pada hari terakhir Pra-Paskah, para orang tua menyajikan telur sebagai hidangan istimewa untuk anak-anak.
Telur Paskah ini dihias dan diwarnai.
Baca Juga: Libur Panjang Paskah, Masuk Wilayah Puncak Diperketat dengan Sejumlah Persyaratan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.