Baca Juga: Partai Demokrat Buka Pintu untuk Moeldoko, Bahkan Siap Usung di Pilgub DKI
Seperti diketahui, Razman Arif Nasution mundur tak lama setelah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menolak permohonan pengesahan kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Ketika memutuskan untuk mundur, Razman mengaku banyak mendapat telepon dari sejumlah pihak. Termasuk ada yang mengingatkan soal ancaman jika dirinya mundur.
"Tadi banyak telepon yang masuk ke saya. Ada juga yang mengingatkan jangan mundur karena berisiko bagi keselamatan saya dan keluarga," kata Razman.
Terkait pihak yang mengancamnya itu, Razman tidak menjelaskan siapa sosok orang tersebut. Ia hanya memastikan keputusannya untuk mundur sudah bulat.
Baca Juga: Pemerintah Tolak Kepengurusan Demokrat Kubu Moeldoko
"Saya jawab tidak takut dan saya tetap mundur, karena saya ini pejuang, bukan pecundang," ucap Razman.
Lebih lanjut, Razman mengatakan, bahwa dirinya memilih mengundurkan diri bukan karena ada pihak tertentu yang meminta atau memaksanya untuk mundur.
Melainkan, kata Razman, keputusannya untuk mundur dari Ketua Advokasi dan Hukum Partai Demokrat kubu Moeldoko murni karena dirinya sendiri.
"Saya tidak tahu itu dari siapa. Bagi saya setiap tindakan ada risikonya, apalagi kasus sebesar ini," kata Razman.
Baca Juga: Soal Usung Moeldoko di Pilgub DKI, Partai Demokrat: Belum Ada Pembahasan
"Bagi saya lumrah karena sudah sering (menangani) kasus-kasus besar."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.