"Sebagai langkah antisipasi bila penumpang pesawat tidak memiliki ponsel pintar, AP II akan menyediakan help desk untuk melakukan pelayanan, " ujarnya.
Berdasarkan jumlah bilik dan kapasitas mesin GeNose C19, Bandara Husein Sastranegara dapat melayani sekitar 400 orang/hari. Sementara itu, di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dapat melayani sekitar 700 orang/hari.
Baca Juga: Ada Larangan Mudik, 27,6 juta Orang Tetap Berpotensi Mudik
AP II memperkirakan pada tahap awal jumlah penumpang pesawat yang menggunakan tes GeNose C19 bisa mencapai sekitar 10%-15% dari total penumpang pesawat yang berangkat.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, memberlakukan tes Covid-19 menggunakan Genose di semua moda transportasi umum sebagai syarat perjalanan, mulai 1 April 2021.
Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Baca Juga: GeNose C-19 Temani Rapid Antigen Dan Swab PCR di Bandara Husein
Genose adalah alat buatan Universitas Gadjah Mada, yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19 lewat embusan nafas.
Di saat yang sama, rapid test, swab antigen, dan swab PCR juga masih digunakan di 3 lokasi tersebut. Sedangkan untuk penumpang bus atau transportasi umum via darat lainnya, tes menggunakan Genose akan dilakukan secara acak di rest area.
Yang perlu diperhatikan, apabila hasil tes RT-PCR/rapid test antigen/tes GeNose C19 pelaku perjalanan negatif namun menunjukkan gejala, maka pelaku perjalanan tidak boleh melanjutkan perjalanan.
Pelaku perjalanan juga diwajibkan untuk melakukan tes diagnostik RT-PCR dan isolasi mandiri selama waktu tunggu hasil pemeriksaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.