Tapi, kata Moeldoko, sebelum menerima pinangan tersebut, dirinya sudah mengajukan tiga hal kepada para peserta KLB Demokrat Deli Serdang.
Pertama, apakah KLB sesuai dengan AD/ART. Kedua, seberapa serius para kader Demokrat meminta dirinya untuk memimpin partai.
Terakhir, soal apakah para kader bersedia bekerja keras demi merah putih di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Baca Juga: Kubu AHY Mengaku Tak Keberatan Jika Kubu Moeldoko Bongkar Lagi Kasus Hambalang
"Semua pertanyaan itu dijawab oleh peserta KLB dengan gemuruh, setelah itu baru saya buat keputusan," ucap Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko mengungkapkan alasan tidak memberitahukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat dirinya diminta menjadi ketua Partai Demokrat hingga akhirnya terpilih.
"Persoalan yang saya yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yang saya miliki, maka saya tidak mau membebani presiden," katanya.
Baca Juga: Minta KPK Buka Lagi Kasus Hambalang, Partai Demokrat Kubu Moeldoko: SBY dan Ibas Bisa jadi Saksi
Tak hanya kepada Presiden Jokowi, Moeldoko bahkan mengaku tidak memberitahu istri dan keluarganya terkait keputusan yang diambilnya.
"Saya sudah biasa mengambil risiko seperti ini apalagi demi kepentingan bangsa dan negara," ucap Moeldoko.
"Untuk itu, jangan bawa-bawa presiden dalam persoalan ini."
Baca Juga: FULL - Pertamina Bicara Soal Kebakaran Kilang Minyak Balongan: Stok BBM Aman, Jangan Panic Buying
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.