Kompas TV nasional breaking news

MUI Kutuk Bom Bunuh Diri Makassar: Tak Bisa Ditolerir dan Bertentangan dengan Ajaran Agama Manapun

Kompas.tv - 28 Maret 2021, 13:24 WIB
mui-kutuk-bom-bunuh-diri-makassar-tak-bisa-ditolerir-dan-bertentangan-dengan-ajaran-agama-manapun
Ledakan di Depan Gereja Katedral Makassar (Sumber: Youtube/KompasTV)
Penulis : Gading Persada | Editor : Eddward S Kennedy

MAKASSAR, KOMPAS.TV- Majelis Ulama Indonesia (MUI) memastikan peristiwa bom Makassar di depan Gereja Katedral, Minggu (28/3/2021) pagi sebagai tindakan yang tidak bisa ditolerir. MUI juga mengutuk keras tindakan pelaku peledakan bom tersebut.

Anwar Abbas, selaku Wakil Ketua MUI menjelaskan, tindakan pelaku tersebut telah membuat ketakutan di tengah-tengah masyarakat. Ia juga menyebut, kejadian tersebut juga telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

"Tindakan ini jelas-jelas tidak bisa ditolerir karena jelas-jelas sangat tidak manusiawi dan sangat-sangat bertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama mana pun yang diakui di negeri ini," kata Anwar, Minggu (28/3/2021).

Baca Juga: Pastor Gereja Katedral Makassar: Ada Dua Orang yang Mencurigakan

Melansir Kompas.com, Anwar menegaskan, MUI meminta pihak yang berwajib untuk mencari dan menangkap pelaku serta otak intelektual yang ada di balik peristiwa ini.

Dia meminta pihak yang berwenang untuk membongkar motif dari tindakan yang tidak terpuji tersebut.

Pada kesempatan ini, Anwar meminta agar kejadian ini tidak dikait-kaitkan dengan agama dan atau suku tertentu di Indonesia.

"Karena hal demikian akan semakin membuat rumit dan keruhnya suasana," tandas Anwar.

Baca Juga: Ketua Umum PP Muhammadiyah Mengecam Keras dan Sebut Bom Bunuh Diri Makassar Bentuk Adu Domba

Seperti diberitakan KompasTV sebelumnya, terjadi ledakan yang diduga bom di sebuah Gereja Katedral di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

Kepala Biro Penerangan Umum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebut polisi masih melakukan penyelidikan terkait yang menimpa gereja yang tak jauh dari Lapangan Karebosi Makassar itu.

“Masih dilakukan penyelidikan oleh Polda Sulsel untuk mencari tahu siapa pelaku bom bunuh diri tersebut termasuk motif dari bom bunuh diri tersebut," sambung Ramadhan.

Armin Hari, salah seorang saksi mata mengaku mendengar suara ledakan saat berada di sebuah klinik di Jalan Hasanuddin.

Saat menumpang ojek online untuk perjalanan pulang, Armin melewati Jalan Kartini, Makassar.

Baca Juga: Polda Sulsel Identifikasi Potongan Tubuh Pasca Dugaan Ledakan Bom di Depan Gereja Katedral Makassar

"Itu kerumunan orang ada di situ, dan katanya ada bom, itu orang sudah mulai berlarian," kata Armin saat dikutip dari tayangan Kompas TV.

Dia mengatakan, Jalan Kartini telah dipasangi dua perimeter garis polisi. Ia kini berada di lokasi.

"Saya masih di Jalan Kartini sekarang dipasang dua perimeter, satu di pertigaan kartini di depan hotel, lalu di perempatan. itu sudah dipasangi garis polisi," kata dia.

Menurutnya, tidak ada bangunan yang hancur akibat ledakan tersebut. Sebab, ledakan terjadi di pintu masuk sebelah kanan Gereja Katedral Makassar.

"Aparat keamanan sudah turun, aparat sedang menandai beberapa pecahan yang ada," kata Armin.

Baca Juga: Menag: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Tindakan Keji, Jauh dari Agama




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Opini

La Donna in Rosso

17 Februari 2025, 02:15 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x