Kompas TV nasional politik

Kubu Moeldoko Gelar Konpers di Hambalang, Politikus Partai Demokrat: Sekadar Cari Sensasi

Kompas.tv - 25 Maret 2021, 23:31 WIB
kubu-moeldoko-gelar-konpers-di-hambalang-politikus-partai-demokrat-sekadar-cari-sensasi
Ilustrasi logo Partai Demokrat (Sumber: www.dprd-diy.go.id/fraksi-nasdem-psi-pd/logo-partai-demokrat/)
Penulis : Tito Dirhantoro

Sementara itu, salah satu penggagas KLB Deli Serdang, Max Sopacua, mengatakan Hambalang dipilih menjadi lokasi konferensi pers karena terkait kasus korupsi wisma atlet.

Kasus itu, disebut Max Sopacua, telah merontokkan elektabilitas Partai Demokrat setelah sempat berkuasa selama dua periode.

"Kenapa kita buat di sini? Substansinya harus Anda catat, tempat inilah, proyek inilah adalah salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi," kata Max Sopacua.

Baca Juga: Demokrat Kubu Moeldoko Konpers di Hambalang, Max Sopacua: Tempat yang Rontokkan Elektabilitas Partai

Seperti diketahui, kasus korupsi proyek Hambalang telah menyeret sejumlah politikus Partai Demokrat ke penjara antara lain mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.

Lalu, mantan anggota DPR dari Partai Demokrat Angelina Sondakh, serta mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Tanpa menyebut nama, Max Sopacua mengatakan, masih ada nama-nama lain yang terliibat dalam kasus korupsi tersebut, tetapi hingga saat ini belum tersentuh oleh hukum.

Baca Juga: Demokrat Kubu Moeldoko Minta Menkumham Batalkan AD/ART Demokrat Versi AHY

"Kami serukan kepada lembaga hukum dalam hal ini KPK untuk menindaklnjuti apa yang belum dilanjutkan sesuai statement-statement kemudian ada saksi-saksi terhadap siapa saja yang menikmati Hambalang ini," ujar dia.

Menurut Max, kasus korupsi proyek Hambalang inilah yang merusak Partai Demokrat dan menyebabkan perolehan suara partai itu terus turun pada setiap pemilu.

"Ini adalah bagian integral dari sejarah yang menentukan bagaiamana Partai Demokrat itu mulai pelan-pelan turun, dari mulai 20,4 persen menjadi 10,2 persen, dan 7,3 persen, itu berturut turut," kata Max.

Baca Juga: Demokrat AHY: Sejak Awal KLB Moeldoko Itu Abal-Abal, Wajar Dikembalikan Kemenkumham




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x