Kompas TV nasional peristiwa

Pemerintah Buka Impor Beras, Ombudsman Cium Aroma Tak Beres dan Minta Ditunda

Kompas.tv - 24 Maret 2021, 22:10 WIB
pemerintah-buka-impor-beras-ombudsman-cium-aroma-tak-beres-dan-minta-ditunda
Ilustrasi: beras. Ombudsman Cium Aroma Tak Beres Pemerintah Impor Beras, Minta Ditunda. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Penulis : Fadhilah | Editor : Deni Muliya

Sebab seharusnya rencana impor diputuskan berbasiskan data yang valid dengan memperhatikan early warning system atau sistem peringatan dini.

Menurutnya, hal ini akan didalami oleh Ombudsman RI.

"Sehingga kami melihat bahwa ini jangan-jangan ada yang salah dalam memutuskan kebijakan impor," katanya.

Baca Juga: Polemik Impor Beras, Mendag Lutfi Siap Berhenti Jika Memang Salah


Maladministrasi Stok Beras

Selain itu, Ombudsman RI juga melihat adanya maladministrasi dalam manajemen stok beras di Perum Bulog lantaran tak seimbang antara penyerapan dan penyaluran beras.

Yeka menuturkan, Bulog ditugaskan untuk terus menyerap beras tapi kesulitan dalam menyalurkannya karena tak lagi terlibat dalam program bansos rastra.

Akibatnya banyak beras di Bulog yang turun mutu.

"Jadi ini jelas pasti ada regulasi yang tidak tuntas, bisa dibilang hulu-hilir ini ada yang macet dan bermasalah karena kebijakan tidak terintegrasi. Sehingga beras turun mutu dan kerugiannya besar sekali, " jelas dia.

Oleh karena itu, Ombudmasn RI meminta pemerintah melalui Kemenko Perekonomian melakukan kembali rakortas tingkat menteri untuk menunda keputusan impor beras.

Setidaknya sampai melihat perkembangan panen dan pengadaan Bulog hingga Mei 2021.

"Kami meminta Kemenko Perekonomian menyelenggarakan rakortas untuk menunda keputusan impor," pungkas Yeka.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berencana mengimpor beras sebanyak satu setengah juga ton dikarenakan stok beras yang menipis.

Baca Juga: Mendag: Impor Belum Ada, Masalahnya Gabah Petani Tak Bisa Dijual ke Bulog karena Basah




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x