Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 saat Bulan Ramadhan, Satgas Imbau Umat Islam Ikut sebagai Bentuk Ikhtiar
Kementerian Kesehatan menargetkan SVS dapat memberikan 30.000 (tiga puluh ribu) dosis vaksin kepada masyarakat selama tiga bulan beroperasi.
Untuk mencapai target ini, panitia membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat umum berusia 60 tahun ke atas dan memiliki KTP DKI Jakarta.
SVS juga melibatkan ratusan alumni dari tiga sekolah untuk menjadi relawan, baik tenaga kesehatan maupun non-tenaga kesehatan, untuk memastikan agar sentra vaksinasi ini bisa beroperasi dengan lancar.
SVS akan beroperasi pada hari Senin sampai Jumat (kecuali libur nasional), mulai pukul 08.00 – 13.00 WIB.
SVS akan bekerja sama dengan pihak Nahdatul Ulama (NU) dan lembaga sosial milik Keuskupan Agung Jakarta yaitu Caritas Indonesia, dan Lembaga Daya Dharma (LDD) untuk mengkoordinir kelompok masyarakat difabel sebagai penerima vaksin.
Direncanakan akan ada seratus orang difabel yang menerima vaksin di hari pertama beroperasinya SVS.
Baca Juga: Usai Guru Terima Vaksin Covid-19 Kedua, Sekolah Diwajibkan Beri Opsi Sekolah Tatap Muka
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa inisiatif membuka akses bagi kelompok masyarakat difabel, seperti para tunanetra tukang pijat keliling; untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di SVS patut diacungi jempol.
Ini satu langkah maju untuk memastikan bahwa di tengah masa pandemi ini, no one left behind.
“Di samping itu, ketiga sekolah Ursulin ini memiliki alumni yang jumlahnya ribuan; termasuk kelompok lanjut usia penerima vaksin. Ini, tentunya, bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemberian vaksin Covid-19 sehingga pencapaian target Kementerian Kesehatan dalam menyalurkan 181 juta suntikan vaksin Covid-19 dalam setahun segera terwujud,“ ujar Beliau.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.