Hal ini bisa terjadi karena ada syahwat politik yakni keinginan untuk maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Baca Juga: Bawa 5 Kontainer Dokumen, Partai Demokrat Kubu AHY Buktikan Legalitas
"Saat ini, banyak tokoh yang bersiap diri menuju 2024. Salah satunya, mungkin Moeldoko," kata Immanuel.
Lebih lanjut, Immanuel menambahkan, dengan adanya tindakan kudeta terhadap AHY di Demokrat, secara disadari atau tidak oleh Moeldoko bahwa ada perangkap politik.
Moeldoko, kata Immanuel, telah terjebak dalam desain politik yang dilakukan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Annisa Pohan Istri AHY Minta Netizen Simpan Dokumen AD/ART Partai Demokrat
"Bahwa SBY ini ingin membesarkan anaknya. Desain konstruksi konflik seperti ini harusnya mudah terbaca oleh Moeldoko. Sayang beliau terjebak dalam syahwatnya," ucapnya.
Dari konflik yang terjadi saat ini, Immanuel meyakini bahwa akan muncul persepsi publik jika SBY teraniaya oleh elite politik yang berkuasa.
Menurut dia, kalau narasi teraniaya ini dimainkan secara piawai oleh kelompok SBY, pastinya menguntungkan AHY pada Pilpres 2024 nanti.
Baca Juga: Politikus Demokrat Sebut Ada Kekuatan Besar di Balik Terpilihnya Moeldoko Jadi Ketum
"Kita lihat saja siapa yang menang dalam pertarungan opini ini. Pastinya ini bakal panjang, menguras energi Moeldoko sendiri," ujar Immanuel.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.