“Kami sebagai pasien tidak diberi tahu atau apa, tiba-tiba ada pengumuman. Itu kan bikin heboh seluruh Indonesia. Jadi orang-orang yang satu kompleks dengan saya saat itu juga disuruh pulang, yang kerja dan sekolah dengan saya disuruh pulang dan enggak boleh kerja atau sekolah lagi,” papar dia.
Apalagi setelah keluarnya pengumuman dia bersama kedua putrinya terjangkit Covid-19 maka memiliki pengaruh terhadap satu kompleks perumahan tempat tinggal mereka.
Pengaruh dalam hal stigma. Hal ini pun dirasakan Maria bersama keluarganya.
Baca Juga: Lambatnya Vaksinasi Covid-19 Dunia Terganjal Polemik Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
“Saya masih baca di koran bahwa sekarang yang sakit (Covid-19) masih suka diam-diam karena banyak yang tidak membantu. Itu menyedihkan buat saya, karena seharusnya orang sudah belajar, bahwa kita tuh bisa menangani dengan bersama-sama, kalau bisa saling bantu,” papar dia.
Ketika di masyarakat masih adanya stigma buruk terhadap orang yang terjangkit Covid-19, Maria merasa bahwa kemanusiaan setiap orang menjadi hilang lantaran penyakit tersebut.
Padahal bagi dia, seharusnya tingkat kemanusiaan menajdi semakin tinggi karena memang harus dihadapi bersama-sama.
“Saya pikir, apa ini pendidikan kita yang kurang atau apa? Belum lagi yang di-bully. Saya kan belajar tradisi kita, karena saya penari, saya belajar filosofinya. Sepertinya kan banyak hal-hal yang tinggi dalam filosofi kita, tapi kok ketika kena Covid-19. Apa, sih, yang salah, kok kita (pengidap Covid-19) jadi di-bully habis-habisan? Memang apa, sih, yang bikin kita sakit? Memang kita yang minta? Saya enggak paham,” tutur dia.
Baca Juga: 2 Maret Setahun Lalu, Jokowi Umumkan Pasien Pertama Covid-19
Dia pun merasakanya hingga saat ini tak sedikit orang-orang yang terkena Covid-19 sampai tidak mau memberitahukan ke tetangganya karena nanti takut munculnya stigma negatif dan tidak dibantu.
“Yang begitu-begitu enggak masuk di hati saya. Saya enggak ngerti sampai sekarang. Kadang, aku pikir, aku konsentrasi saja dengan kehidupanku dan keluarga. Masih banyak, kok, yang sayang. Kalau enggak begitu, bisa gila, kalau ngikutin bully-bully-an,” tandas Maria.
Baca Juga: Peringati Setahun Wabah Covid-19, PKS Ajak Donor Plasma Konvalesen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.