JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan tanggapan mengenai tudingan bahwa ia terlibat dalam upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
Tuduhan tersebut dilontarkan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Rabu (24/2/2021) kemarin.
Menurut SBY, upaya yang dilakukan Moeldoko tersebut tanpa sepengetahuan dari Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Isu Kudeta Partai Demokrat, SBY Sebut Moeldoko Terlibat
"Memang belum selesai (persoalan) di Demokrat? saya pikir sudah selesai. Kan saya enggak ngikutin ya," ujar Moeldoko dilansir KompasTV dari KOMPAS.com Kamis (25/2/2021).
Moeldoko mengaku tidak mengikuti perkembangan internal Partai Demokrat karena sibuk bekerja dan mengurus pernikahan putrinya.
"Saya enggak ngerti tuh perkembangan internal seperti itu, saya pikir sudah selesai," lanjutnya.
Baca Juga: SBY Peringatkan Berbagai Pihak yang Ingin Ambil Alih Partainya: Partai Demokrat Not For Sale!
Moeldoko pun meminta kepada semua pihak untuk tidak menekan dirinya.
Mantan Panglima TNI itu menyatakan bahwa selama ini dirinya selalu berusaha untuk diam.
"Janganlah menekan-nekan saya. Saya diam, jangan menekan-nekan dan saya ingin mengingatkan semuanya ya," kata Moeldoko.
"Saya ingin mengingatkan karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini," tutur dia.
Baca Juga: SBY Turun Gunung, AHY Sudah Tidak Mampu?
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menuding bahwa upaya mengambilalih Partai Demokrat semata-mata dilakukan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, tanpa sepengetahuan Presiden Jokowi.
SBY pun meyakini bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas.
"Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas, yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu," kata SBY Rabu (24/2/2021).
Baca Juga: Ngabalin: Soal Kudeta Demokrat, Presiden Jokowi Tidak Urusi Masalah Remeh-temeh
Lebih lanjut SBY mendukung langkah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengungkap dan menyurati Jokowi terkait upaya kudeta.
Ia menilai langkah tersebut sebagai sikap Partai Demokrat untuk memastikan pejabat istana tidak terlibat dalam upaya kudeta kepemimpinan partai.
Meskipun, Partai Demokrat memiliki keyakinan bahwa tidak ada keterlibatan pemimpin dan pejabat dalam upaya merebut kepemimpinan partai.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.