SOLO, KOMPAS.TV - Intensitas curah hujan tinggi karena musim hujan menyebabkan banjir di berbagai wilayah Indonesia saat pandemi Covid-19. Banjir ini dapat menambah resiko penularan penyakit dan infeksi.
Berbagai faktor dapat mengancam kesehatan masyarakat selama banjir, antara lain sengatan listrik, kotorang buang air, limbah rumah tangga, limbah medis dan industri, benda yang hanyut hingga hewan liar pembawa penyakit yang terbawa banjir.
Kurangnya akses air bersih juga meningkatkan risiko penularan virus corona SARS-CoV-2.
Baca Juga: Siaga 1 di Pos Pantau Sunter Hulu, 23 Kelurahan Jakarta Terancam Banjir
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan, belum ada penelitian yang membuktikan Covid-19 bisa menular lewat air banjir.
Bahkan bila air banjir tercampur dengan limbah rumah tangga, CDC menyebut sedikit bukti yang bisa menunjukkan penularan Covid-19 karena limbah rumah tangga.
Meski begitu, CDC tetap memperingatkan untuk berhati-hati.
“Jauhi air banjir untuk menghindari bahaya dan penyakit dari kontaminan yang tidak terkait dengan COVID-19,” tulis CDC.
Banjir dapat meningkatkan kerawanan penyakit menular. Berikut daftar penyakit yang banyak terjadi saat banjir.
1. Demam berdarah
Nyamuk Aedes aegeypti, biang penyakit demam berdarah dengue (DBD) cenderung menyukai genangan air setelah banjir surut. Nyamuk ini menggunakan genangan sebagai tempat berkembang biak.
Untuk menghindari peningkatan nyamuk DBD, bersihkan genangan air dan tutup bak air mandi. Jangan lupa jaga kebersihan lingkungan, seperti menata pakaian yang tergantung agar tak menjadi sarang nyamuk.
2. Tifus
Bakteri Salmonella typhi dapat menyebabkan penyakit tifus atau demam tifoid. Melansir Halodoc, makanan atau minuman yang terkontaminasi dapat menjadi sarana penularan infeksi bakteri ini. Begitu pula kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Ada beberapa gejala penyakit tifus, antara lain sakit kepala, mual, demam, diare, dan hilangnya nafsu makan.
Penyakit ini rawan menular saat banjir karena buruknya sanitasi dan minimnya akses air bersih.
Baca Juga: Banjir Lumpuhkan Tol Jatibening Arah Jakarta, Mobil Kecil Tak Bisa Lewat
3. Diare
Kondisi lingkungan yang kotor, serta air yang rentan tercemar bakteri saat banjir membuat orang kesulitan mendapatkan akses air bersih dan sanitasi yang layak. Hal ini dapat menimbulkan penyakit diare yang mudah menular.
Untuk mencegah terserang diare saat banjir, upayakan untuk mencuci tangan dengan sabun, merebus air minum sampai mendidih, dan bersihkan tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal.
4. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan virus hepatitis A. Di musim hujan dan banjir, penyakit ini dapat menjadi ancaman serius.
Hepatitis A dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi virus biang penyakit tersebut. Penyebaran lain hepatitis A bisa lewat tinja yang tidak sengaja mencemari makanan, minuman, atau benda.
Saat orang yang terinfeksi tidak mencuci tangannya dengan bersih setelah buang air besar, kemudian menyentuh makanan, minuman, atau benda, penyakitnya bisa menular.
Penyakit ini dapat memicu peradangan dan mengganggu fungsi hati penderitanya.
5. Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan bakteri Leptospira yang berasal dari kotoran tikus. Air banjir yang mengandung kotoran tikus jadi ancaman serius karena bakteri dapat masuk ke tubuh lewat kulit.
Waspada dengan gejalanya seperti panas tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil. Jika tidak segera ditangani, leptosiprosis dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kerusakan ginjal, hingga kematian.
Baca Juga: 7 Tips Mencegah Terjadinya Klaster Corona di Keluarga
6. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penyakit ini disebabkan infeksi bakteri, yang menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. ISPA rentan menyerang saat banjir karena penularannya melalui udara.
Gejala umumnya mirip seperti flu. Akan tetapi, ISPA bisa menjadi berbahaya jika tidak segera ditangani.
Untuk mencegah penularan ISPA, tingkatkan daya tahan tubuh, biasakan menutup mulut saat batuk, dan tidak meludah sembarangan.
7. Penyakit Kulit
Bakteri yang datang bersama banjir juga bisa menyebabkan penyakit kulit. Terutama saat kondisi daya tahan tubuh lemah.
Jika memiliki luka atau goresan yang terbuka, masyarakat mesti waspada dengan air banjir. Hal itu dapat membahayakan tubuh lewat infeksi sekunder.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.