Menjalani hidup sebagai wartawan, penulis kolom, dan kartunis semakin menambah wawasan Pri GS luas, dan ini yang membawanya terjun sebagai public speaker.
Baca Juga: Seniman dan Budayawan Berdoa Bersama untuk Jakob Oetama di Taman Yakopan
Dia juga sering diundang sebagai pembicara, motivator, dan pengasuh acara-acara bertema budaya. Kemampuannya mengolah rasa menjadi modal yang terus diminati oleh banyak lembaga untuk meminta siraman-siraman bernas darinya, antara lain Markas Besar TNI Angkatan Laut Cilangkap, memberikan refleksi sosial di hadapan para jenderal dan perwira Angkatan Laut.
Tak hanya itu, berbagai perusahaan besar juga pernah mengundangnya seperti PT Telkom, PT Coca-Cola, Indonesiai Power, Bank Indonesia, PT PLN, PT Telkomsel, dan lain-lain.
Di ranah hiburan radio dan televisi, sampai sekarang Prie GS juga menjadi host untuk acaranya refleksi.
Banyak karya-karya yang telah diterbitkan baik puisi, cerpen, kolom, kartun, maupun buku-buku humor, karena sejak memulai debutnya sebagai seniman, setiap pekan dia selalu menulis dan menggambar untuk diterbitkan di media massa.
Baca Juga: Sastrawan dan Budayawan Ajip Rosidi Meninggal Dunia
Adapun buku-buku tulisannya antara lain:
- Nama Tuhan di Sebuah Kuis (2003)
- Merenung Sampai Mati (2004)
- Mari Menjadi Kampungan (2005)
- Hidup Bukan Hanya Urusan Perut (2007)
- Ipung, novel motivasi Pembangkit Kepercayaan Diri (2008)
- Catatan Harian Sang Penggoda Indonesia (2009)
Baca Juga: Heboh Kerajaan Galuh Disebut Fiktif oleh Budayawan Ridwan Saidi
- Indonesia Jungkir Balik (2012)
- Hidup ini Keras, Maka Gebuklah (2012)
- Waras di Zaman Edan (2013)
- Indonesia Tertawa, Hidup Boleh Susah, Jiwa Tetap Bahagia (2014)
- Mendadak Haji (2016)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.