"Kami mengambil link itu tahun 2014 dan pada waktu itu dimiliki oleh lembaga yang bersangkutan. Kami juga terkejut kok tiba-tiba ada laporan situs (komik porno) saat dibuka. Kok seperti itu isinya," kata Rudiyanto.
Dia mengaku, pembuatan buku mata pelajaran selama ini tak selalu mengambil materi dari buku. Mereka juga kadang mengambil materi dari dunia maya.
"Kami ada keterbatasan jika mau mengambil materi daerah lain harus datang ke lokasi. Dan kami mengambil dari internet yang itu juga dilakukan semua penerbit, termasuk di luar negeri," kata Rudiyanto.
Rudiyanto lalu menduga, bisa saja kepemilikan situs itu berubah atau situs itu mengalami peretasan.
"Karena itu milik orang lain bisa jadi diubah atau diretas oleh pihak lain. Dalam hal demikian kami tidak bertanggungjawab," jelas Rudiyanto.
General Manager Produksi PT Cempaka Putih, Imtam Rus Ernawati mengaku, pihak penerbit mendapat kabar soal itu dari penulis buku yang berprofesi sebagai dosen di Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: 3 Tahun Berhubungan, Cinta Terlarang Guru dan Siswi SMP Terbongkar Gara-Gara Chat WA Asmara
Menurut Imtam, penulis sudah memastikan ulang kepemilikan situs itu.
"Penulis dan asosiasi dosen sosiologi melaporkan kasus itu. Dia juga sudah mengklarifikasi bahwa terjadi perubahan domain itu yang sudah beralih pemilik dan beralih fungsi November 2020," kata Imtam.
Pihak penerbit sudah melaporkan hal ini pada Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.