KOMPAS.TV - Sering merasa lapar padahal sudah makan bisa jadi tanda gaya hidup tak sehat atau gangguan kesehatan tertentu.
Apakah kamu sering mengalaminya?
Jika iya, bisa jadi ada yang salah dalam penerapan pola hidup dan pola makan kamu. Kamu pun tak perlu khawatir, hal tersebut bisa diatasi dengan penerapan pola makan yang benar.
Nah, berikut ini beberapa kemungkinan penyebab sering lapar yang kerap tidak disadari sebagaimana dikutip dari Kompas.com:
Baca Juga: Pernah 74 Kilogram, Ini Rahasia Diet Chef Renatta Turunkan Berat Badan
1. Kurang Konsumsi Protein
Melansir dari Health Line, tubuh perlu memperoleh cukup asupan protein untuk mengendalikan nafsu makan.
Protein diketahui memiliki sifat mengurangi rasa lapar yang dapat membantu Anda secara otomatis mengonsumsi lebih sedikit kalori terutama di siang hari.
Protein bekerja dengan meningkatkan produksi hormon yang bisa menandakan rasa kenyang sekaligus mengurangi tingkat hormon yang merangsang rasa lapar.
Karena efek ini, Anda mungkin sering merasa lapar jika tidak makan cukup protein.
2. Terlalu Banyak Karbohidrat Olahan
Karena karbohidrat olahan tidak memiliki serat, tubuh Anda mencerna makanan itu dengan cepat.
Hal itu bisa jadi alasan juga mengapa Anda sering lapar padahal baru saja makan.
Salah satu sumber karbohidrat olahan yang paling populer adalah tepung. Seperti kita ketahui, bahan ini bisa berwujud roti, pasta, hingga gorengan.
Selain itu, makanan seperti permen dan minuman soda yang dibuat dengan gula olahan juga dianggap sebagai karbohidrat olahan.
Semua makanan itu tidak mempromosikan perasaan kenyang yang signifikan.
Selain itu, makan karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat.
Hal ini menyebabkan peningkatan kadar insulin, yakni hormon yang bertanggung jawab untuk mengangkut gula ke dalam sel.
Ketika banyak insulin dilepaskan sebagai respons terhadap gula darah tinggi, Anda akan kehilangan gula dari darah dengan cepat.
Kondisi itu dapat menyebabkan hipoglikemia, yakni penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba.
Kadar gula darah yang rendah ini dapat menandakan bahwa tubuh Anda membutuhkan lebih banyak makanan.
Itulah alasan lain mengapa Anda mungkin sering merasa lapar.
3. Diet Rendah Lemak
Lemak memainkan peran penting dalam membuat Anda kenyang.
Hal ini didasarkian pada sifat lemak yang dapat memainkan durasi waktu proses pencernaan.
Artinya, lemak butuh waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga lebih lama bertahan di perut.
Selain itu, mengonsumsi makanan sumber lemak dapat menyebabkan pelepasan berbagai hormon yang mendorong rasa kenyang.
Karena alasan ini, Anda mungkin lebih sering merasa lapar jika melakukan diet rendah lemak.
Namun, pastikan untuk memilih makanan yang mengandung lemak sehat seperti ikan, minyak zaitun, telur, sampai alpukat.
Hindari lemak jahat dan lemak trans seperti gorengan agar tetap sehat.
Baca Juga: Urutan Diet Terbaik di Tahun 2021, Diet Mediterania Juaranya
4. Kurang Minum
Minum cukup air memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan otak dan jantung.
Selain itu, air dapat pula menjaga kulit dan sistem pencernaan tetap sehat.
Air putih juga cukup mengenyangkan dan berpotensi mengurangi nafsu makan ketika dikonsumsi sebelum makan.
Melansir NIH, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 14 orang yang minum 2 gelas air sebelum makan, asupan kalori mereka 600 kalori lebih sedikit daripada mereka yang tidak minum air putih.
5. Kurang Tidur
Cukup tidur terbukti sangat penting untuk kesehatan kita.
Hal itu dapat memengaruhi fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh.
Cukup tidur juga menjadi faktor dalam pengendalian nafsu makan karena membantu mengatur ghrelin, yakni hormon perangsang nafsu makan.
Begitu juga sebaliknya, kurang tidur dapat menyebabkan kadar ghrelin dalam tubuh lebih tinggi.
Itulah mengapa Anda mungkin merasa lebih lapar ketika kurang tidur.
Sebuah penelitian mengungkapkan, 15 orang yang kurang tidur dalam 1 malam melaporkan secara signifikan merasa lebih lapar dari biasanya.
Mereka juga memilih ukuran porsi makan 14 persen lebih banyak dibanding kelompok yang tidur selama 8 jam semalam.
Cukup tidur diketahui juga membantu memastikan ketersediaan kadar leptin, yakni hormon yang mendorong perasaan kenyang.
Maka dari itu, Anda disarankan tidur 8 jam setiap malam agar rasa lapar itu bisa dikendalikan.
6. Alami Stres
Stres berlebih diketahui dapat meningkatkan nafsu makan.
Ini disebabkan oleh efek stres yang dapat meningkatkan kadar kortisol, yakni hormon yang terbukti dapat memicu rasa lapar dan mengidam makanan.
Dalam sebuah penelitian, 59 wanita yang terpapar stres mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari dan mengonsumsi makanan yang jauh lebih manis daripada wanita yang tidak stres.
Studi lain membandingkan kebiasaan makan 350 gadis muda.
Mereka yang memiliki tingkat stres tinggi cenderung makan lebih banyak daripada mereka yang memiliki tingkat stres rendah.
Maka dari itu, jika ingin mengurangi rasa lapar, Anda disarankan untuk menanggalkan stres.
Anda bisa mengeliminasi masalah dengan olahraga dan pernapasan dalam.
Baca Juga: Kisah Juwita Bahar Jalani Diet Ketat di Usia 10 Tahun, Terkena Penyakit Serius dan Koma 15 Hari
7. Makan Terlalu Cepat dan Berlebih
Kecepatan makan Anda ternyata bisa memengaruhi rasa lapar.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tipe orang pemakan cepat memiliki selera makan lebih besar dan cenderung makan berlebih dibanding para pemakan lambat.
Bahayanya, mereka juga lebih cenderung mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Studi lain membandingkan efek dari tingkat kecepatan makan pada mereka yang menderita diabetes.
Para penderita diabetes yang makan dengan lambat merasa kenyang lebih cepat dibandingkan mereka yang makan dengan cepat.
Dengan kata lain, para pemakan cepat ini belum juga merasa kenyang padahal sudah menghabiskan makanan dengan porsi yang sama dengan mereka yang makan lambat.
Efek-efek ini sebagian disebabkan juga oleh kurangnya mengunyah dan kesadaran yang terjadi ketika mereka makan terlalu cepat.
Padahal keduanya diperlukan untuk mengurangi perasaan lapar.
Selain itu, makan perlahan dan mengunyah dengan seksama diketahui dapat memberikan waktu lebih lama bagi tubuh dan otak untuk melepaskan hormon anti-kelaparan dan menyampaikan sinyal kenyang.
8. Gejala Penyakit Tertentu
Sejumlah penyakit atau gangguan kesehatan juga bisa jadi penyebab sering lapar.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroid membuat penderitanya lapar terus-menerus. Kondisi ini dipengaruhi gangguan kontrol metabolisme penggunaan energi penderitanya.
Selain hipertiroid, penyakit diabetes tipe 2 juga membuat penderitanya sering lapar.
Saat gula darah tinggi tidak terkontrol, glukosa yang digunakan sebagai sumber energi tetap berada di dalam darah dan tidak bisa masuk ke sel.
Kondisi tersebut bisa membuat penderitanya merasa lelah dan mudah lapar.
Baca Juga: Yadi Sembako Makin Tampan, Kurus Karena Turun 10 Kg Berkat Diet Air Putih
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.