BEKASI, KOMPAS.TV — Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tengah dilanda bencana banjir dan angin puting beliung pada Minggu (7/2/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, menyebutkan, ada 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir dengan ketinggian air berkisar dari 30 sentimeter sampai 150 sentimeter.
Sedangkan satu kecamatan, yakni Kecamatan Setu diterjang angin puting beliung.
Jumlah warga keseluruhan yang terdampak banjir dan angin puting beliung sebanyak 13.021 kepala keluarga.
Baca Juga: BPBD: 13.021 Keluarga Terdampak Banjir dan Angin Puting Beliung di Kabupaten Bekasi
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan, pemerintah bersama kepolisian dan TNI memantau penanganan masyarakat korban banjir.
”Ada sekitar 5.672 kepala keluarga (KK) yang terdampak sudah dalam penangangan petugas di lapangan, dan air sudah mulai surut,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/2/2021).
Untuk penanganan, kata dia, pemerintah sudah menyiapkan perahu karet dan perahu bermesin bersama tim kecamatan, kepolisian dan TNI.
Perlengkapan itu untuk membantu dan mengevakuasi warga terdampak banjir.
Selain itu, telah dilakukan pendirian posko dan penyaluran bantuan logistik ke warga maupun lokasi penampungan atau pengungsian sementara warga.
Dia mengimbau masyarakat Bekasi untuk waspada terhadap bencana banjir dan angin puting beliung karena intensitas hujan akan terjadi hingga beberapa bulan kedepan.
”Saat ini status wilayah Kabupaten Bekasi siaga bencana banjir dan puting beliung, saya minta masyarakat untuk tetap waspada," ujarnya.
Baca Juga: Ganjar Sidak Banjir, Ada Pompa Wewenang Kemenpupr yang Tidak Dinyalakan
12 Kecamatan Terdampak Banjir Kabupaten Bekasi
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said mengungkapkan, penyebab banjir Kabupaten Bekasi dikatakan karena intensitas hujan tinggi.
Selain itu, aliran sungai meluap dan efek sejumlah pembangunan yang menyebabkan banjir di Kabupaten Bekasi.
Adapun 12 wilayah yang terdampak banjir dan genangan berada di Kecamatan Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Muaragembong.
"Sehingga jumlah kecamatan terdampak bencana itu ada sebanyak 13 kecamatan, berada di 27 desa/kelurahan dengan total 92 titik. Khusus (Kecamatan) Setu bencana puting beliung,” terangnya.
Dia menjelaskan, banjir terparah terjadi di Kecamatan Cikarang Utara dan Cikarang Timur, Ketinggian banjir mencapai 1-1,5 meter.
Banjir di kedua wilayah itu disebabkan karena luapan daerah aliran sungai (DAS) Citarum yakni Kali Cibeet Cikarang Timur dan Kali Ulu Cikarang Utara.
"Cukup parah di Karangsari Cikarang Timur, subuh itu mencapai 150 cm, tapi sekarang sudah mulai surut terakhir laporan 60 cm," tuturnya.
Baca Juga: Atap Rumah Warga Porak Poranda Akibat Diterjang Puting Beliung di Karawang
73 Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung
Sementara itu, sebanyak 73 rumah warga rusak di Desa Taman Sari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, akibat diterjang angin puting beliung, Minggu (7/2/2021).
BPBD Kabupaten Bekasi mencatat, rumah warga itu mengalami mengalami kerusakan mulai dari rusak sedang hingga berat.
Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln menuturkan, berdasarkan data sementara ada sekitar 73 rumah yang rusak.
"Kami masih lakukan pendataan, anggota sudah diterjunkan ke lokasi untuk membantu dan mengevakuasi dampak angin puting beliung,” katanya, Minggu (7/2/2021).
Dia menambahkan, puluhan rumah terdampak angin puting beliung itu berada di empat titik.
Lokasi rumah rusak yakni di Perumahan Graha Cipta Taman Sari sebanyak 54 unit rumah, kategori parah 30 rumah dan kategori ringan 24 rumah.
Lalu, di perkampungan RT 01/05 8 rumah, 2 kategori parah dan 6 ringan dan RT 04/05 5 rumah, 2 kategori parah dan 3 ringan.
Selain itu, rumah rusak di RT 02/016 rumah dengan kategori parah 4 rumah dan ringan 2 rumah.
"Tidak ada korban jiwa dan luka-luka nihil, ya itu tapi atap pada berterbangan," ucapnya.
Sedangkan jumlah rumah rusak terdampak angin puting beliung di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Minggu (7/2/2021), bertambah menjadi 25 rumah.
Baca Juga: Gerakan “Jateng di Rumah Saja” di Tengah Banjir
Lurah Sumur Batu, Nani Mariah menambahkan, hingga siang ini rumah yang terdampak sebanyak 25 rumah di 2 RW yakni di RW 7 dan RW 4.
"Dari data terupdate itu total rumah rusak ada 25," kata Nani dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (7/2/2021).
Nani mengatakan, kerusakan terjadi pada bagian atap rumah, seperti genteng, asbes maupun atap rumah baja ringan. Atas kerusakan rumah itu kerugian ditaksir mencapai Rp 75 juta.
"Kerugian bisa mencapai Rp 75 juta, karena pada ngangkat atapnya, ada juga yang rusak," tutur dia.
Selain rumah ada beberapa pohon besar yang tumbang pada saat kejadian angin puting beliung. ”Untuk korban satu orang, karena kejatuhan material rumah, luka ringan sudah diobati,” katanya.
Saat ini, kata dia, petugas dari pemerintah maupun Satgas BPBD sudah berada di rumah warga yang menjadi korban puting beliung.
Petugas membantu evakuasi warga yang atap rumah rusak akibat terbawa angin puting beliung.
"Ini kami sama BPBD lagi bantu proses evakuasi atap rumah yang hancur itu," ujarnya.
Angin puting beliung terjadi pada pukul 01.00 WIB di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Minggu (7/2/2021).
Baca Juga: Air Banjir Warna Merah di Pekalongan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.