Kompas TV nasional politik

Moeldoko Heran Luhut Binsar Pernah Didatangi Kader Partai Demokrat Tapi Enggak Dibilang Kudeta

Kompas.tv - 3 Februari 2021, 20:20 WIB
moeldoko-heran-luhut-binsar-pernah-didatangi-kader-partai-demokrat-tapi-enggak-dibilang-kudeta
Moeldoko menggelar konferensi pers terkait tudingan dirinya melakukan upaya kudeta di Partai Demokrat. (Sumber: KompasTV)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui pernah bertemu dengan sejumlah kader Partai Demokrat.

Moeldoko juga menjelaskan pertemuan dengan kader Partai Demokrat dilakukan beberapa kali. Ada yang di rumahnya ada juga yang di hotel.

Bahkan, sambung Moeldoko, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga pernah bercerita didatangi kader Partai Demokrat.

Baca Juga: Isu Kudeta, Moeldoko: di Demokrat ada SBY dan AHY Kenapa Mesti Takut..

Menurut Moeldoko topik pembicaraan para keder Demokrat saat pertemuan dengan Luhut dan dirinya juga sama yakni masalah internal partai.

Namun yang mengherankan saat bertemu dengan Luhut, tidak ada yang mempermasalahkan. Di sisi lain, saat dirinya menerima kader Partai Demokrat, isu kudeta langsung muncul.

“Menurut saya ini kaya dagelan saja, lucu-lucuan. Moeldoko mau kudeta. Kudeta apaan,” cetusnya saat jumpa pers di kediamannya di Jl Terusan Lembang, Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Moeldoko menambahkan pertemuan dengan kader Partai Demokrat sangat wajar dan tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Ia menganggap pertemuan tersebut sama saja seperti menerima tamu.

Baca Juga: Soal Kudeta, Pendiri Partai Demokrat: Jangan Kaitkan Moeldoko

Ia juga menyarankan kepada Ketua Umum Partai Demokrat AHY tidak perlu khawatir terkait pertemuannya dengan kader Partai Demokrat.

Menurutnya dinamika di partai biasa terjadi, dan dirinya sebagai orang luar juga tidak bisa ikut campur mengenai masalah internal partai. Apalagi sampai ingin mengkudeta pimpinan partai.

“Kalau saya punya pasukan bersenjata, pengen jadi ketua Demokrat. Emangnya gue bisa todong senjata para DPC DPD datang kesini, semua kan ada AD/ART partai politik. Jadi jangan lucu-lucuan begitu lah,” ujar Moeldoko.

Tudingan kudeta Partai Demokrat

Sebelumnya, Ketua Umum Partai  Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada upaya kudeta mengambil Partai Demokrat yang digagas sejumlah orang baik kader aktif, nonaktif, dan pejabat tinggi di lingkaran Presiden Jokowi.

Baca Juga: Ini Alasan Demokrat Nyatakan Isu Kudeta Bukan Masalah Internal

"Para pimpinan dan kader Demokrat yang melapor kepada kami tersebut, merasa tidak nyaman dan bahkan menolak ketika dihubungi dan diajak untuk melakukan penggantian Ketum Partai Demokrat," kata AHY dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021).

Menurut AHY, ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti 'paksa' Ketum PD tersebut dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung.

"Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketum PD, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang," ujar AHY.

Caranya, lanjut AHY, konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketum PD yang sah, adalah dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB).

Baca Juga: Sejumlah Pendiri Demokrat Protes AHY Soal Kudeta Partai

Terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkap sosok yang ingin mengambil alih partai yang berlambang bintang mercy tersebut.

Menurut Herzaky, sosok yang dimaksud ingin kudeta Partai Demokrat adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," katanya dalam keterangan tertulis kepada Kompas.tv, Senin (1/2/2021) malam.

"Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau Biru melawan Merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden," sambungnya.

Baca Juga: Demokrat Berharap Jokowi Segera Respons Surat AHY

Hal senada juga dikatakan Andi Arief yang juga politisi Partai Demokrat. Melalui akun twitter-nya, @Andiarief__, Andi Arief menyebut bahwa orang yang ingin merebut Partai Demokrat adalah Moeldoko.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," katanya.

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x