Menurut dia, jika angka kematian dan infeksi Covid-19 masih tinggi, maka jalan untuk menekan penyebaran Covid-19 melalui PSBB superketat. Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan setidaknya selama satu bulan.
Baca Juga: 2 Aturan Aktivitas Selama PSBB Diubah Lebih Longgar, 8 Masih Tetap
Meski begitu, dia tak menampik akan ada risiko besar yang akan terjadi, yakni pada sektor ekonomi.
Namun, kata Slamet, tidak ada jalan lain lagi untuk benar-benar menekan laju pertambahan kasus kematian dan infeksi baru virus corona.
"Tinggal Presiden mau memilih yang mana. Kalau mau menurunkan (angka kematian dan infeksi covid-19) betul-betul turun, risikonya ekonomi," ucapnya.
Diketahui Presiden Joko Widodo mengakui bahwa pelaksanaan PPKM belum mampu menekan laju penularan Covid-19.
Baca Juga: Ada Ledakan Kasus Covid-19 di Yogyakarta Muncul Saat PSBB, Begini Penjelasannya
Hal tersebut disebabkan oleh implementasi kebijakan tersebut belum dilaksanakan secara konsisten.
Selain itu, Jokowi juga tidak mempermasalahkan jika ekonomi turun pada masa PPKM ini asalkan diiringi oleh penurunan kasus Covid-19.
"Yang kedua, menurut saya, hati-hati ini turun, ekonomi turun, ada PPKM, ekonomi turun," kata Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).
"Sebetulnya enggak apa-apa (ekonomi turun), asal Covid-nya juga turun. Tapi, ini kan enggak."
Baca Juga: Pengamat: Ekonomi Turun Bukan Kegagalan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.