Kompas TV nasional sosial

Kominfo Merilis 89 Isu Hoaks Terkait Vaksin Covid-19

Kompas.tv - 29 Januari 2021, 08:48 WIB
kominfo-merilis-89-isu-hoaks-terkait-vaksin-covid-19
Kominfo rilis 89 isu hoaks vaksin Covid-19. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Komunikasi dan Informasi melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika mengungkap 89 informasi tidak benar alias hoaks terkait vaksin Covid-19.

Berdasarkan data yang Kompas TV unduh dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jumat (29/1/2021), sebanyak 89 isu hoaks vaksin Covid-19 itu dikumpulkan dari bulan Oktober 2021.

Isu hoaks terakhir yang diverifikasi Kominfo adalah kabar mengenai Gereja Haramkan Vaksin.

Kabar ini beredar di media sosial dan melalui pesan berantai yang mengatakan gereja telah mengharamkan vaksin Covid-19.

Namun faktanya, kabar tersebut tidak benar. Melalui situs resmi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, mereka justru mengimbau agar gereja memberikan dukungan optimal terhadap pelaksanaan vaksinasi oleh pemerintah.

Baca Juga: YLKI: Ketidakpercayaan Masyarakat pada Vaksin karena Komunikasi Buruk dan Hoaks Kesehatan

Berikut isu hoaks vaksin Covid-19 lainnya yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informasi.

1. Peneliti Oxford minta tes vaksin Covid-19 dihentikan, banyak relawan tumbang.

Faktanya: Uji coba vaksin virus corona Universitas Oxford memang sempat ditunda setelah seorang sukarelawan Inggris mengalami masalah neurologi yang diduga akibat efek  samping dari vaksin tersebut. Namun, saat ini dilansir  dari bbc.com tes vaksin Covid-19 sudah kembali  dilakukan.

Berdasarkan hal tersebut klaim infografis yang beredar itu tidak tepat sebab hanya satu relawan yang terkonfirmasi mendapatkan efek samping dan saat ini uji coba vaksin Covid-19 sudah dilanjutkan kembali.

2. Luhut jemput vaksin Covid-19 ke Tiongkok dengan niat musnahkan pribumi.

Faktanya: Luhut bersama pihak lain ke Tiongkok untuk memastikan jaminan keamanan vaksin tersebut. Luhut berangkat ke Tiongkok pada Oktober lalu bersama Menteri Kesehatan, Dirut PT Bio Farma, dan Majelis Ulama Indonesia.

3. MUI larang gunakan vaksin Covid-19 asal Tiongkok.

Faktanya: MUI sudah pastikan vaksin Sinovac aman dan halal. Kepastian sudah diberitakan di berbagai media massa.

4. Menteri Agama terkena Covid-19 hanya hoaks agar rakyat divaksin.

Fakta: Menteri Agama saat itu, Fachrul Razi, memang terkonfirmasi positif Covid-19 pada 21 September 2020 lalu dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda Jakarta Pusat. 10 hari kemudian dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Sebar Hoaks Perwira TNI Meninggal Usai Vaksinasi, Warga Gresik Ditangkap Polisi

5. Luhut Binsar Panjaitan kabur ke Tiongkok.

Fakta: Luhut memang berencana pergi ke Tiongkok pertengahan bulan Oktober namun untuk mewakili pemerintah meninjau Vaksin Covid-19.

6.  Guru dan ustaz masuk kelompok pertama yang terima  vaksin Covid-19, TNI dan Polri tidak termasuk.

Fakta: Pemerintah telah memetakan lima kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19. Pertama, garda terdepan penanganan Covid-19 seperti tenaga medis, paramedis contact tracing, dan pelayan publik yang mencakup TNI, Polri dan aparat hukum lainnya.

Kedua, tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama dan perangkat daerah, serta sebagian pelaku ekonomi. Ketiga, tenaga pendidik dari PAUD hingga perguruan tinggi.

Keempat, aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif). Kelima, penerima BPJS bantuan iuran.

7.  Harga vaksin Sinovac di Indonesia 1.000% lebih mahal daripada Brazil.

Fakta: Informasi ini telah diklarifikasi pihak Sinovac dan Bio Farma. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, harga vaksin Covid-19 yang dijual tidak memberatkan pemerintah.

Pihak Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma, memastikan informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD90 juta antara Sinovac dengan pemerintah Brazil tidak tepat.

Baca Juga: 95 Persen Vaksin Covid-19 Sudah Diorder Negara Maju, Menlu: Ini Sangat Memprihatinkan

8. Guru dan dosen jadi kelinci percobaan vaksin Covid-19.

Fakta: Vaksin akan dievaluasi terlebih dahulu sebelum disuntikkan kepada masyarakat. Selain itu, bukan hanya guru dan dosen yang menjadi prioritas pertama pemberian vaksin.

9. Vaksin Covid-19 dapat mengubah DNA manusia.

Fakta: Situs resmi Satgas Covid-19, covid19.go.id, yang mengutip situs resmi WHO, who.int, vaksin berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh manusia dapat mengelai virus dan patogen yang berusaha menginfeksi manusi.

Peneliti dari Aliansi Sains Universitas Cornell, Mark Lynas, menyatakan tidak ada kandungan dalam vaksin yang mampu berintegrasi dan mengubah DNA manusia secara genetik.

Oleh karena itu, informasi yang menyebut vaksin Covid-19 dapat mengubah DNA manusia adalah hoaks.

10. Pendataan online imunisasi Covid-19 mengatasnamakan Dinkes DKI Jakarta.

Fakta: Dilansir dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Dinkes DKI Jakarta tidak pernah mengadakan kegiatan pendataan imunisasi Covid-19 untuk tenaga medis dan nonmedis melalui sistem pengisian form dengan link yang telah tersebar.

Baca Juga: Bill Gates Takjub Banyak Orang Percaya Vaksin Corona Dipasang Microchip: Ini Benar-Benar Gila

Kegiatan pendataan yang dilakukan Dinkes DKI Jakarta adalah melalui mekanisme pengiriman surat permohonan resmo yang ditandatangani oleh Kadinkes dan ditujukan kepada seluruh fasilitas kesehatan di DKI Jakarta.

Untuk daftar lengkap 89 isu hoaks yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informasi bisa diunduh di sini: Trust Positif Kominfo.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x