JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengapresiasi langkah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Joe Biden yang memutuskan kembali bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
AS juga kini menjadi bagian dari ACT-Accelarator dan Covax.
Baca Juga: Menlu Retno akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-AS, 5 Sektor Ini Jadi Prioritas
"Alhamdulillah salah satu kebijakan pertama dalam pemerintahan Biden yaitu, AS kembali menjadi anggota WHO dan bahkan jd bagian dari ACT-Accelarator dan Covax untuk mendorong kesetaraan akses vaksin bagi semua negara," kata Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/1/2021).
Oleh karena itu, Retno mengaku akan terus mendorong Amerika Serikat (AS) untuk turut berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19.
Menurutnya, kontribusi AS sebagai negara besar sangat dibutuhkan.
"Saat ini dunia memerlukan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat. Kontribusi Amerika tentu sangat diharapkan," ujar Retno.
Baca Juga: Amerika Tembus 25 Juta Kasus Positif Covid-19, Ini yang Dilakukan Joe Biden
Kerja Sama Indonesia-AS
Selain itu, pada rapat kerja bersama Komisi I DPR, Retno juga menyinggung kemitraan strategis antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). Dia berharap kerja sama Indonesia-AS akan semakin kuat.
Retno mengungkapkan, ada lima sektor kerja sama yang diprioritaskan pemerintah terkait kemitraan dengan AS.
Pertama, yaitu kerja sama ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan.
"Kerja sama ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan yang saling menguntungkan. Hal ini merupakan salah satu prioritas dan akan terus dijajaki," kata Retno, dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Kedua, Indonesia-AS memiliki limited trade deal dan mendorong investasi AS di sektor infrastruktur, konektivitas, dan energi terbarukan.
Ketiga, yaitu penguatan kerja sama bidang ketahanan kesehatan.
"Penguatan kerja sama kesehatan juga merupakan prioritas lainnya," tutur Retno.
Keempat, yaitu kerja sama pertahanan dan keamanan lintas batas. Terakhir, kerja sama di bidang pendidikan.
"Kerja sama terkait pertahanan dan keamanan lintas batas dalam menghadapi berbagai macam ancaman, serta pemajuan nilai-nilai bersama dan kerja sama pendidikan juga merupakan prioritas yang akan dikedepankan," ujar Retno.
Baca Juga: Bawa AS Rujuk dengan WHO, Joe Biden Akan Gabung dengan Program COVAX
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.