Kompas TV nasional peristiwa

Harap Waspada, Ini Panduan Lengkap Mitigasi Bencana Tsunami

Kompas.tv - 20 Januari 2021, 14:59 WIB
harap-waspada-ini-panduan-lengkap-mitigasi-bencana-tsunami
Ilustrasi Tsunami (Sumber: Pixabay)
Penulis : Gempita Surya | Editor : Eddward S Kennedy

SOLO, KOMPAS.TV - Letak wilayah geografis Indonesia dilalui patahan tektonik dan dikelilingi gunung berapi. Berdasarkan data MAGMA Indonesia, setidaknya ada 69 gunung api aktif yang ada di Indonesia.

Gunung api yang masih aktif berpotensi menimbulkan gempa bumi yang dapat memicu tsunami. Tsunami adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.

Penyebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi yang berpusat di dasar laut. Tsunami dapat merusak fasilitas, lahan dan perkebunan, hingga terganggunya aktivitas ekonomi.

Risiko tsunami dapat dideteksi dengan menggunakan sistem peringatan dini tsunami (Tsunami Early Warning System), yang mengamati gempa-gempa berkekuatan besar. Sistem ini juga melakukan analisis data perubahan air laut yang terjadi setelah gempa.

Baca Juga: Antisipasi Bencana, BPBD Blitar Cek Alat Pendeteksi Tsunami

Meski demikian, dampak dari tsunami dapat diminimalisir dengan cara membekali diri dengan persiapan sebelum, saat terjadi, dan setelah terjadi bencana tsunami.

Simak panduan mitigasi bencana tsunami berikut ini:

Sebelum Terjadi Tsunami

1. Pastikan mengikuti perkembangan dari pusat informasi bencana seperti BNPB, BPBD, BMKG, PVMBG, dan instansi terkait lainnya.

2. Kenali tingkat risiko bencana tsunami di area rumah, sekolah, tempat kerja, atau tempat lain.

3. Ketahui wilayah dataran tinggi dan dataran rendah yang ada di sekitar.

4. Jika sedang melakukan perjalanan ke wilayah pesisir pantai, kenali lokasi yang berpotensi menjadi tempat pengungsian.

5. Pahami rute evakuasi yang telah dibuat ketika peringatan dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

6. Siapkan tas siaga bencana yang berisi persediaan pengungsian, dan tempatkan di area yang mudah dijangkau.

Baca Juga: Antisipasi Bencana Tsunami Dengan Menanam Pohon

Saat Terjadi Tsunami

1. Segera lari menuju tempat yang tinggi. Lakukan hal ini jika sedang berada di sekitar pantai dan terasa guncangan gempa bumi yang disusul air laut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat.

2. Jika sedang berada di perahu atau kapal di tengah laut dan mendengar berita telah terjadi tsunami dari pantai, jangan arahkan perahu atau kapal mendekat ke pesisir pantai.

3. Jangan bergegas turun ke tempat rendah setelah gelombang pertama surut. Gelombang tsunami bisa jadi tidak datang sekali, tetap waspada karena bisa jadi gelombang susulan yang datang justru lebih tinggi dan berbahaya.

4. Jika tsunami terjadi saat sedang berkendara, segera keluar dan cari tempat yang tinggi dan aman.

5. Segera mengungsi setelah ada pemberitahuan dari pihak berwenang yang berkaitan dengan penyebaran informasi tentang tsunami.

6. Utamakan keselamatan diri dan anggota keluarga. Tinggalkan barang yang tidak perlu dan dapat menghambat proses evakuasi diri.

7. Ajak juga tetangga atau kerabat untuk menyelamatkan diri bersama.

Baca Juga: Ancaman Tsunami 20 Meter Pesisir Selatan Jawa

Setelah Terjadi Tsunami

1. Pastikan memperoleh informasi resmi dari BMKG atau siaran berita resmi terkait ancaman tsunami telah berakhir.

2. Jauhi area yang tergenang untuk menghindari kontaminasi zat-zat berbahaya di air.

3. Hindari area yang terdampak kerusakan dengan banyak puing-puing.

4. Jauhi jaringan instalasi listrik dan pipa gas.

5. Tetap berhati-hati saat memasuki gedung untuk menghindari ancaman kerusakan seperti fondasi bangunan yang ambles.

6. Segera dapatkan perawatan di pos kesehatan terdekat jika mengalami luka-luka.

7. Periksa ketersediaan makanan, pastikan masih layak konsumsi dan tidak tercemar air genangan tsunami.

8. Beri bantuan P3K pada korban luka ringan, atau minta pertolongan evakuasi jika terdapat korban dengan luka serius.

9. Jika masih dinyatakan layak huni, bersihkan rumah dan jernihkan sumber air bersih.

10. Jika rumah sudah tidak memungkinkan untuk dihuni, segera kembali ke tempat pengungsian yang telah disediakan.

Baca Juga: Jejak Tsunami Letusan Tambora

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x