Melihat harga cabai yang selalu meningkat pada musim tertentu setiap tahunnya, Abdullah berpendapat pemerintah bisa melakukan antisipasi dengan memberikan berbagai pendampingan dan menyampaikan edukasi dan informasi kepada petani.
Misalnya, bila terjadi gagal panen, pemerintah bisa meyakinkan petani bahwa hasil panen tersebut masih bisa dibawa ke pabrik untuk diolah atau meyakinkan petani supaya hasil cabai yang diproduksi tidak dijual dengan harga tinggi.
"Ini sebenarnya bisa diantisipasi. Karenanya ke depan, diharapkan jauh lebih efektif. Tidak hanya 3 bulan ke depan, tetapi setahun ke depan sudah dipetakan berapa kira-kira jumlah konsumsi, berapa jumlah produksi. Produksinya yang kurang di wilayah mana itu yang dipush, diberi stimulus agar mereka bisa tetap tanam," kata Abdullah.
Baca Juga: Harga Cabai Semakin Meroket, Diduga Karena Pasokan Menipis
Sementara iitu, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan produksi cabai mengalami penurunan karena intensitas hujan yang tinggi.
Dia pun berpendapat pada akhir Januari produksi cabai akan mulai banyak dan harga mulai mengalami penurunan di tingkat petani.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan komisi IV DPR pada Rabu (13/01/2021), Prihasto menjelaskan beberapa alasan mengapa harga cabai melonjak.
Baca Juga: Harga Cabai Tembus 100 Ribu Rupiah Per Kilogram, Omzet Pedagang Turun 30 Persen!
Dia mengatakan dari hasil identifikasi di lapangan, beberapa sentra produksi mengalami banjir lantaran musim hujan akibat dampak La Nina.
"Kami juga sudah berkunjung ke sentra-sentra tersebut, jadi proses pemasakan buah menjadi lebih lama dan terganggunya jadwal petik," katanya.
Dia juga menyebut faktor lainnya adalah adanya serangan OPT serta petani yang menunda jadwal petik karena adanya libur yang cukup panjang pada natal dan tahun baru.
Adapun berdasarkan data Prognosa Ketersediaan dan kebutuhan Pangan Strategis Nasional pada Januari hingga Maret 2021, Kementan memperkirakan kebutuhan cabai besar sekitar 250.097 ton sementara akan ada produksi sebesar 331.087 ton, sementara kebutuhan cabai rawit hingga Maret 225.017 ton dengan produksi sebesar 291.347 ton.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.