JAKARTA, KOMPAS TV - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan akan melanjutkan program pemberian kuota internet gratis untuk pelajar dan tenaga pengajar pada 2021.
Sekjen Kemendikbud, Ainun Nai'm, menjelaskan pihaknya melanjutkan program tersebut karena berdasarkan hasil evaluasi menyatakan kuota internet yang diberikan sangat dimanfaatkan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Hasil evaluasi pemberian kuota internet kepada masyarakat pendidikan ada siswa, mahasiswa, dosen, guru, itu sangat baik. Hasil survei dan evaluasi pihak ketiga menunjukkan pemanfaatan kuota internet sangat tinggi,” kata Na’im dalam sebuah diskusi yang disiarkan melalui Youtube Kemendikbud, Selasa (5/1/2021).
Baca Juga: Pemerintah Beri Peluang Bikin SIM Gratis untuk Warga Miskin, Mahasiswa hingga Pelaku UMKM
Itulah sebabnya, Na’im menyebut, pihak Kemendikbud memutuskan untuk melanjutkan program pemberian kuota internet gratis tersebut.
“Oleh karena itu, di tahun 2021, alokasi kuota internet masih akan dilanjutkan," ujar dia.
Na'im mengatakan, di tahun 2021 Kemendikbud akan memperbaiki terkait sistem pembagian kuota internet gratis. Termasuk besaran kuota yang akan diberikan juga akan dievaluasi.
"Kita akan berusaha menempuh cara yang lebih baik. Sekarang sedang kita rumuskan besaran dan cakupannya, karena ada perkembangan mengenai penyelesaian pandemi Covid ini. Juga alternatif pelaksanaan pembelajaran di rumah atau jarak jauh," ucapnya.
Baca Juga: Survei KPAI: 78 Persen Siswa Setuju Sekolah Tatap Muka, 12 Persen Khawatir
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengatakan akan menggunakan dana yang diperoleh dengan sebaik-baiknya.
Kemendikbud, kata Nadiem, hanya mendapat anggaran sekitar Rp 81,5 triliun atau 20 persen dari anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 550 triliun.
“Harus disadari Kemendikbud hanya dapat anggaran Rp 81,5 triliun untuk 2021. Alokasi DAK pendidikan 2021 DAK nonfisik sebesar Rp 116.604 miliar, dan DAK fisik 17.784 miliar," kata Nadiem.
Dengan anggaran itu, prioritas utama Kemendikbud yakni soal bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, tunjangan profesi guru, dan PIP/KIP sekolah. Selain itu, Kemendikbud juga akan menguatkan digitalisasi sekolah.
Baca Juga: Pemerintah Buka Kemungkinan Lowongan CPNS Guru pada 2021
Digitalisasi sekolah, menurut Nadiem, merupakan program besar. Karena itu, pihaknya tengah memperkuat hal tersebut denganmenyiapkan platform digital.
"Program besar, digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran akan kita kuatkan berbagai macam platform digital kita,” ujar Nadiem.
“Kita akan buat layanan terpadu antara Kemendikbud, kehumasan, dan media, dan tentu saja bahan ajar dan model media digital.”
Belum cukup sampai di situ, Nadiem menuturkan, pihaknya juga akan mebuat pengaduan sarana pendidikan yang akan diakselerasi tahun ini. Termasuk pembelian laptop dan lainnya untuk memenuhi akses digital.
Baca Juga: Mendikbud Nadim Kasih Kesempatan 3 Kali Buat Guru Honorer Ikut Tes PPPK di 2021
Kemudian, program berikutnya adalah sertifikasi guru pendidikan, rekrutmen guru PPPK dan peningkatan kurikulum persiapan asesmen nasional pengganti UN.
Revitalisasi pendidikan vokasi dan SMK juga akan dilakukan Kemendikbud. Sekitar 900 SMK, kata Nadiem, akan diperbesar dan diperbaiki kualitas SDM-nya.
"Jadi, pernikahan massal dengan DUDI (dunia usaha dan industri) akan didorong. Jadi, benar-benar serius kita akan dekatkan industri dengan semua instansi pendidikan kita," kata Nadiem.
Baca Juga: Terkait Bakal Hilangnya Formasi CPNS untuk Guru, Menteri Nadiem: Salah, Itu Mispersepsi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.