BOGOR, KOMPAS TV - Keluarga DF, warga asal Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami peristiwa pahit pada Rabu (30/12/2020).
Betapa tidak, jenazah sang ibu berinisial WT yang meninggal karena Covid-19, tertukar dengan jenazah seorang pria yang bukan anggota keluarganya.
DF mengungkapkan, peristiwa itu terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat, saat keluarga akan membawa jenazah sang ibu untuk dikebumikan.
Baca Juga: Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, ICU Ditutup dan Tidak Layani Pasien Selama 3 Hari
DF menceritakan, ketika ibunda meninggal, pihak keluarga awalnya dilarang untuk melihat jenazah WT selama proses pemulasaraan di rumah sakit.
Keluarga pun pasrah dan harus menunggu selama 10 jam lamanya, hingga akhirnya peti jenazah siap dimasukkan ke dalam mobil ambulans.
Saat itu, kata DF, pihak keluarga terus mendesak agar pihak RSUD Kota Bogor mengizinkan jenazah sang ibu bisa dilihat terakhir kalinya.
Hal tersebut sekaligus untuk memastikan bahwa jenazah yang ada di dalam peti adalah ibunya.
Namun, setelah mendapat izin untuk melihat jenazah, alangkah kagetnya keluarga, ternyata jenazah yang ada di dalam peti bukanlah almarhum sang ibu.
Baca Juga: Gubernur Jatim Khofifah Jadi Pasien Positif Corona
Peristiwa tersebut sontak membuat keluarga DF syok dan berang. Sebab, pihak rumah sakit dianggap telah lalai menjalankan tugasnya.
"Keluarga mau lihat, tapi enggak boleh alasan ini-itu, ini-itu. Kami enggak mau, kami tetap maksa. Enggak tahu kenapa hati ini enggak enak. Pas dibuka, itu ternyata jenazah cowok dan itu bukan keluarga dari kami," kata DF dikutip dari Kompas.com pada Senin (4/1/2021).
"Saya tanya ke petugas, 'Kamu bisa lihat enggak ini ada kumisnya?' Sampai keluarga marah-marah, sampai semua keluarga datang.”
Usai kejadian itu, DF melanjutkan, petugas rumah sakit langsung mencari keberadaan jenazah WT. Dua tim forensik lalu datang mengambil jenazah sang ibu, tetapi keluarga kembali harus menunggu lama.
Setelah itu, pihak rumah sakit memanggil DF untuk memastikan jasad ibunya sebelum dimasukkan ke dalam peti.
Baca Juga: Update Corona 2 Januari 2021: Pasien Sembuh Bertambah 7.582 Orang!
"Kami enggak mau jenazah mama saya langsung dipetikan. Saya mau lihat mukanya untuk memastikan. Kami sudah ketakutan duluan," tuturnya.
"Setelah itu, saya bilang enggak usah pakai peti langsung ambil dari ruangan. Ini makan waktu terlalu lama. Akhirnya mama saya diambil dari ruangan. Setelah itu dibawa ke forensik.”
Atas kejadian itu, pihak keluarga mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Kota Bogor.
Menurut DF, ada dua hal yang membuat keluarganya kesal dan kecewa. Pertama adalah masalah proses pemulasaraan jenazah yang memakan waktu hingga berjam-jam, sedangkan penanganan jenazah pasien Covid-19 tidak boleh melebihi empat jam.
Kedua, kelalaian pihak RSUD Kota Bogor yang tidak menunjukkan kredibilitasnya sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 sehingga berujung tertukarnya jenazah sang ibu dengan jenazah orang lain.
Baca Juga: TPU Tegal Alur Masih Terima Jenazah Pasien Corona, Menjadi 40 per Hari
"Yang dibahas itu jenazah dibiarkan sampai 10 jam. Dua, jenazah ketukar. Memang posisinya masih di rumah sakit, tapi ini lalai gitu lho," kata dia.
"Sekarang pikir, kalau kami dari keluarga enggak maksa buat lihat jenazah ibu, nanti sampai rumah, di kuburan, siapa yang saya kuburin, siapa yang saya tangisin.”
DF menambahkan, pihak rumah sakit telah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu. Mereka mengakui kesalahannya dan lalai dalam menjalankan prosedur.
"Pihak rumah sakit memang sudah ada permohonan maaf, sampai bagian humasnya datang ke rumah," kata DF.
Humas RSUD Kota Bogor Taufik Rahmat mengungkapkan, pihak rumah sakit sudah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga DF.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Tambah 3 RS Rujukan Pasien Covid-19
Taufik menjelaskan, bahwa peristiwa ini adalah salah bawa jenazah karena ada kelalaian komunikasi petugas pemulasaraan jenazah.
Ia mengatakan, pihak RSUD sudah meminta maaf kepada keluarga yang bersangkutan dan secara langsung mendampingi pemakaman serta mendatangi rumah duka.
Taufik juga membantah bahwa yang tertukar itu jasad perempuan dengan laki-laki.
"Namun setelah dilihat, ternyata jenazah di ruang forensik adalah jenazah ibu I warga Kota Bogor. Bukan jenazah ibu W dari keluarga pasien," kata Taufiq, dikutip dari akun Instagram @rsud_kotabogor, Selasa 5 Januari 2021.
"Saya sudah jelaskan ke pihak keluarga tentang ketidaknyamanan pelayanannya, saya juga sudah meminta maaf atas nama RSUD, apabila ada hal-hal yang tidak berkenan,” ujar Taufik.
“Kami datang ke rumah duka di Leuwiliang hari itu juga. Kami menyampaikan bela sungkawa dan permohonan maaf.”
Baca Juga: Ada 5 Pasien Reinfeksi Corona Dirawat di RS Unair
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.