Karena itu, untuk merealisasikan pembelajaran tatap muka tersebut juga tergantung dari persetujuan orangtua peserta didik.
Ade yang juga sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor mengakui bahwa dirinya sangat perlu mendengar masukan dari para orangtua tersebut.
"Nanti kan sistemnya ini harus persetujuan orangtua, kalau nggak setuju nggak sekolah dulu nggak masalah. Jadi opsinya dalam 1 kelas sedikit maksimal 10 orang," ucap Ade.
Ade memastikan bahwa sampai hari ini kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Bogor masih berlangsung dari jarak jauh atau sistem online di rumah masing-masing.
"Kalau pandemi (Covid-19) juga masih tinggi-tingginya (2021) ya bisa saja kami undur lagi, ya nanti ada yang sistem daring online dan luar jaringan tatap muka langsung. Silahkan dipilih opsinya," jelas Ade menambahkan.
Seperti diketahui, hingga saat ini jumlah pasien atau kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor kini mencapai 5.131 orang dengan rincian kasus Covid-19 aktif sebanyak 742 orang terinfeksi.
Baca Juga: Keterbatasan Lahan, Pemprov DKI Siapkan Tempat Pemakaman Umum Non Khusus untuk Jenazah Covid-19
Sedangkan angka kasus sembuh sebanyak 4.310, kemudian ada 73 kasus yang dilaporkan meninggal dunia.
Sementara itu, untuk jumlah zona merah Covid-19 di Kabupaten Bogor masih terbilang banyak.
Hingga data yang telah diperbarui Selasa (29/12/2020), ada 37 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor berstatus zona merah, kemudian tiga kecamatan lainnya zona oranye, dan nihil zona hijau.
Berdasarkan peta sebaran Covid-19 Kabupaten Bogor, pasien aktif Covid-19 terbanyak ada di Kecamatan Cibinong, yakni 137 orang.
Kemudian kecamatan paling sedikit pasien aktif Covid-19 yaitu Jasinga, Sukaraja, Rumpin, Nanggung, Dramaga, Tenjolaya, dan Tanjungsari.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.