Pengembangan wisata halal dan religi pun diharap tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa menangkap peluang setelah pandemi Covid-19.
Kendati berpeluang menambah pendapatan negara, di sisi lain sejumlah warganet menyatakan rasa tidak setuju akan pengembangan wisata halal dan religi.
Baca Juga: Soal Wisata Halal, I Wayan Koster: Bali Sudah Ramah Wisatawan Muslim
Netizen Resah Wisata Halal
Mengutip Kompas.com, Minggu (27/12/2020), akun Twitter @rinichan02 menganjurkan agar pembenahan fasilitas lebih diutamakan.
“Lagi mikirin wisata halal... Baru suasana Natal adem, tiba2 wacana “wisata halal” muncul. Sulit majunya nih pariwisata di Indonesia utk wisman,” katanya melalui unggahan pada Sabtu (26/12/2020).
“Mau buat destinasi wisata itu ramai, benahi dulu fasilitasnya, bukan ngurusin “halal dan haramnya”,” sambungnya.
Ada juga akun Twitter @ArdySoetjipto yang menyarankan agar Sandiaga tidak mematikan kearifan dan budaya lokal dengan label wisata halal.
Menurutnya, melalui unggahan pada Rabu (23/12/2020), nilai yang dipertaruhkan untuk hal tersebut sangat besar.
Sementara itu, akun Twitter @Deariy berharap agar Sandiaga lebih bijak dalam hal pengembangan wisata halal.
“Wisata Halal bisa mnjadi sebuah dasar utk mengkotakkan masyarakat. Suara Masyarakat bs berkembang mnjdi tembok pemisah,” tulisnya melalui unggahan pada Kamis (24/12/2020).
“Kita harapkan Pak @sandiuno lebih bijak dlm hal ini. NKRI jgn lagi di kotak-kotak in dengan Halal dan Haram. karna setiap umat sendiri tau halal dan haram,” tutupnya.
Baca Juga: Wishnutama Bantah Keluarkan Wacana Toba-Bali Jadi Wisata Halal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.