JAKARTA, KOMPAS TV - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memperingatkan masyarakat terkait memburuknya tren penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Diketahui, jumlah kasus aktif Covid-19 secara nasional terus meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Sempat Dikucilkan Warga, Ini Kisah Pasangan Suami-Istri Penyintas Covid-19
Hal tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat masih ceroboh, sehingga mereka membahayakan dirinya sendiri dan orng lain di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir ini.
"Ini bukti masyarakat masih ceroboh. Jika keadaan ini terus berlangsung, ini seperti kondisi di mana masyarakat menggali kuburnya sendiri," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi persnya yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (24/12/2020).
Wiku lantas merinci gambaran memburuknya kasus Covid-19 di Tanah Air. Berawal pada periode Maret hingga Juli 2020, kasus aktif Covid-19 meningkat dari 1.107 menjadi 37.342 kasus.
Baca Juga: Data Covid-19 Kota Malang 24 Desember 2020
Penigkatan ini membutuhkan waktu empat bulan. Peningkatan kasus aktif tersebut juga diikuti dengan kenaikan testing Covid-19 hingga 50 persen.
Pada periode tersebut, peningkatan kasus dibarengi dengan libur panjang Idul Fitri pada tanggal 22 sampai 25 Mei 2020.
Kemudian, pada bulan Agustus hingga Oktober 2020, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 kasus hanya dalam waktu dua bulan.
Selama periode tersebut, testing Covid-19 meningkat 40 persen. Daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,2 persen.
Baca Juga: Kesal karena Rekan Sekamarnya Berdoa, Pasien Covid-19 Ini Membunuhnya Dengan Tangki Oksigen
"Pada periode ini terjadi event libur panjang 17, 20 hingga 23 Agustus 2020," ujar Wiku.
Kenaikan tertinggi dan dalam waktu yang tersingkat terjadi pada November hingga Desember 2020. Pada periode ini, kasus aktif meningkat dua kali lipat dari 54.804 menjadi 103.239 kasus hanya dalam waktu satu bulan.
Hal ini dibarengi dengan peningkatan testing Covid-19 sebesar 30 persen. Sedangkan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan meningkat 48,01 persen.
Pada periode tersebut, terjadi libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.
"Dapat disimpulkan bahwa dalam setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan persen daerah yang tidak patuh protokol kesehatan dan selalu berawal dari event libur panjang," kata Wiku.
Baca Juga: 4 Penumpang Kereta di Stasiun Senen Reaktif Covid-19 usai Rapid Test Gratis di Posko Kesehatan
Menurut Wiku, meskipun testing Covid-19 meningkat, angka kasus aktif seharusnya terus menurun. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
Wiku pun meminta masyarakat belajar dari peristiwa ini. Ia mengimbau seluruh pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana saja, termasuk selama masa libur Natal dan tahun baru ini.
"Mari kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari kerumunan," kata Wiku.
Baca Juga: Polda Metro dan Kodam Jaya Buka Tes Swab Antigen Gratis, Berikut Lokasi dan Syaratnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.