JAKARTA, KOMPAS.TV - Budi Gunadi Sadikin digadang-gadang bakal menjadi Menteri Kesehatan (Menkes) menggantikan Terawan Agus Putranto.
Nama Budi Gunadi Sadikin muncul di tengah santernya isu kabar reshuffle kabinet belakangan ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya memang akan memperkuat jajaran Kabinet Indonesia Maju dengan mengganti beberapa menteri.
Baca Juga: Dahnil Akui Ada Pertemuan Prabowo dan Jokowi, Bahas Reshuffle Pengganti Edhy?
Budi Gunadi Sadikin sendiri bukanlah baru dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Dia sudah mengemban jabatan sebagai Wakil Menteri BUMN sekaligus Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ia pun optimistis bahwa Indonesia mampu melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 16 juta orang per bulan.
Selain Budi Gunadi Sadikin, nama lain yang muncul bakal masuk kabinet Jokowi yakni kader PDIP, Tri Rismaharani yang disebut akan menjabat sebagai Menteri Sosial.
Adapun Menteri Agama, Fachrul Razi, kabarnya akan digantikan oleh Yahya Cholil Stakuf.
Kemudian Menteri KKP akan dijabat Wahyu Sakti Trenggono, dan Sandiaga Uno yang dikabarkan akan gantikan Whisnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Namun demikian, hingga berita ini ditulis, Selasa (22/12/2020) pukul 12.48 WIB, belum ada kepastian apakah Jokowi benar-benar akan merombak kabinetnya.
Artinya, kabar tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya karena kewenangan pengangkatan menteri menjadi hak prerogratf Presiden Jokowi.
Baca Juga: Risma Sudah di Jakarta Hari Ini, Sinyal Kuat Jadi Menteri?
Profil Budi Gunadi Sadikin
Disebut-sebut bakal menjadi Menteri Kesehatan, seperti apa profil Budi Gunadi Sadikin?
Mengutip Kompas.com, Budi Gunadi Sadikin lahir di Bogor, 6 Mei 1964.
Sebelum menjadi Wamen BUMN pada 2019, Budi Gunadi Sadikin menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sejak September 2017.
Selain menjadi Wamen, saat ini Budi juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.
Mengambil studi tentang Fisika Nuklir, Budi Gunadi Sadikin lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988.
Kariernya kemudian diawali dengan menjadi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik yang berpusat di Tokyo, Jepang.
Selanjutnya, ia melanjutkan karier di IBM Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Systems Integration and Professional Services Manager hingga 1994.
Dari IBM Indonesia, Budi memutuskan pindah ke Bank Bali, yang kini dikenal sebagai Bank Permata.
Budi beberapa kali memegang sejumlah jabatan.
Jabatan-jabatan itu di antaranya sebagai General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human Resources hingga 1999.
Kemudian, Budi bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Consumer Banking hingga 2004.
Selanjutnya, ia meloncat lagi ke Bank Danamon sebagai Executive Vice President Consumer Banking dan Direktur di Adira Quantum Multi Finance.
Budi kemudian bergabung ke Bank Mandiri pada 2006 hingga akhirnya menjadi Direktur Inalum.
Baca Juga: Isu Reshuffle Kian Menguat, Presiden Panggil Para Calon Menteri ke Istana?
Reshuffle Kabinet Jokowi
Sebelumnya, perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju dipastikan segera dilakukan.
Hari ini, Selasa (22/12/2020) atau Rabu (23/12/2020), Presiden Jokowi diperkirakan akan memanggil nama-nama yang akan menduduki jabatan menteri Kabinet Indonesia Maju.
Kepastian ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian dikutip dari kompas.com, Selasa (22/12/2020).
Meski mengatakan segera, namun Donny Gahral tidak bisa memastikan kapan waktu pasti perombakan tersebut.
Apakah akan dilakukan sebelum pergantian tahun atau pada 2021, Donny tak menyebut secara pasti.
"Saya hanya bisa katakan segera," ujar Donny, Selasa (22/2/2020).
Meski demikian, Donny membenarkan jika sejumlah nama saat ini santer disebut media telah dihubungi secara intens Presiden Joko Widodo.
"Ya bisa dikatakan demikian. Tetapi kan apapun itu masih bisa terjadi. Tapi kita pulangkan sepenuhnya kepada hak prerogatif Presiden," lanjutnya.
Saat ditanya lebih lanjut apakah sejumlah nama akan dipanggil ke Istana Kepresidenan hari ini, Donny kembali belum dapat memastikan.
"Kita lihat saja bisa hari ini (Selasa) bisa besok (Rabu), kita kan tidak bisa sampaikan, ada protokolnya. Bersabar saja, tunggu Pak Presiden," tegasnya.
"Yang jelas, siapapun yang nanti duduk, adalah putra-putri terbaik republik ini dan punya integritas, itu yang paling penting," tambahnya.
Baca Juga: Sudah Ada 12 Wakil Menteri, Akankah Bertambah Pada Reshuffle Kali Ini?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.