JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menyayangkan adanya oknum guru yang membuat soal dengan nama Anies dan Mega.
"Guru seharusnya menjunjung tinggi asas penguatan karakter bukan justru memberikan contoh yang menjatuhkan," ujar Rita, dalam keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020).
Baca Juga: Viral Soal Ujian 'Anies Diejek Mega', Pengamat: Sangat Tidak Etis!
Sebelumnya telah viral foto soal ujian sekolah (SMP) online yang mengutip nama Anies dan Mega.
Bahkan dalam salah satu soal menyebut dengan jelas nama Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Salah satu soal ujian yang kemudian menjadi permasalahan adalah, bentuk pertanyaannya:
Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam. Walaupun demikian Anies tidak pernah marah. Perilaku Anies merupakan contoh..."
Jawaban soal ujian tersebut telah dipilih "Sabar" sebagai jawabannya.
Menurut Rita, pendidikan sejatinya bertujuan untuk membangun karakter, sehingga tidak seharusnya guru membangun sikap sentimen kepada tokoh dan diturunkan dalam bentuk soal ulangan yang akan dibaca oleh peserta didik.
"Pembuatan soal seharusnya netral dan tidak menimbulkan persepsi negatif bagi anak. Anak penting diajarkan dengan objektivitas, menghormati orang lain, dan menjaga netralitas," tutur Rita.
Rita mengingatkan, soal ujian sekolah itu instrumen uji pembelajaran yang harus disesuaikan dengan materi pembelajaran.
"Tidak seharusnya ujian meluas pada hal yang tidak diajarkan," kata Rita.
Oleh karena itu, lanjut Rita, peran gugus penjamin mutu di sekolah untuk memastikan soal yang diberikan kepada siswa layak uji menjadi penting.
Termasuk fungsi kontrol sekolah, dalam hal ini kepala sekolah penting untuk dapat melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Rita menambahkan, tanpa terkecuali dalam hal menyediakan soal ulangan atau ujian di sekolah tersebut.
Sebab kompetensi sebagai pendidik penting untuk terus dijaga.
Menanggapi soal ujian itu, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengaku telah melakukan penyelidikan. Hasilnya, soal tersebut dibuat oleh salah satu guru di Jakarta.
Baca Juga: Ada 'Anies Diejek Mega' di Soal Ujian Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nahdiana mengaku pihaknya telah memberikan teguran kepada guru tersebut.
"Dinas Pendidikan tidak pernah mengimbau kepada guru di sekolah untuk membuat soal ujian sekolah dengan menyebut nama pejabat publik tertentu, dan telah mengarahkan guru yang membuat soal ujian sekolah tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
"Karena, hal tersebut berpotensi menjadi unsur pelanggaran netralitas terhadap posisi ASN," imbuhnya.
Kata Nahdiana, guru tersebut mengaku soal itu dibuat karena terdapat unsur kompetensi pada mata pelajaran mengenai pembentukan karakter, integritas, sabar dan tanggung jawab.
Namun guru itu mengaku tidak bermaksud mendukung maupun mencemarkan nama baik pejabat publik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.