Kompas TV nasional politik

Soal Fenomena Rizieq Shihab karena Kekosongan Pemimpin, Mahfud MD: Menurut Saya, Jusuf Kalla Betul

Kompas.tv - 12 Desember 2020, 05:00 WIB
soal-fenomena-rizieq-shihab-karena-kekosongan-pemimpin-mahfud-md-menurut-saya-jusuf-kalla-betul
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menanggapi pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait fenomena dukungan terhadap pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.

Jusuf Kalla diketahui beberapa waktu lalu, mengatakan hal tersebut bisa terjadi karena adanya kekosongan pemimpin.

Menurut Mahfud MD, apa yang dikatakan Jusuf Kalla memang betul. Bahkan bukan hanya Jusuf Kalla yang mengatakan demikian. 

Baca Juga: Sabtu Pagi Ini, Habib Rizieq Shihab Akan Datangi Polda Metro Jaya

Mahfud MD sendiri mengaku sudah mengatakan hal tersebut dua tahun lalu sebelum menjabat Menko Polhukam.

“Itu sebelum Pak Jusuf Kalla mengatakan seperti itu, dua tahun lalu sudah saya katakan. Bisa dilihat di jejak digital saya sudah mengatakan itu dulu,” kata Mahfud MD kepada Claudius Boekan yang dikutip dari tayangan Youtube BeritaSatu pada Jumat (11/12/2020).

Mahfud MD menjelaskan, fenomena dukungan kepada Rizieq Shihab ini terjadi lantaran orang-orang marah karena banyak ketidakadilan. 

Lalu, masyarakat seperti sedang mencari seorang figur yang berani melakukan apa yang disebut Mahfud sebagai mendobrak kebatilan. Figur tersebut kemudian diwakili oleh Rizieq Shihab.

Baca Juga: Rizieq Shihab Dijerat Pasal Penghasutan, Terancam 6 Tahun Penjara

“Sebenarnya orang (masyarakat) ini marah karena banyaknya ketidakadilan dan orang sedang mencari figur yang berani menyatakan melakukan nahi munkar namanya mendobrak kebatilan,” ujar Mahfud MD.

“Itu kemudian diwakili oleh Habib Rizieq, nah yang lain hanya melakukan amar ma'ruf dengan menasihati. Sehingga, menurut saya betul Pak Jusuf Kalla.”

Walaupun demikian, Mahfud MD menilai, masyarakat yang mendukung itu bukan serta merta lantas menjadi pengikut Rizieq Shihab. 

“Jadi, bukan sekian orang menjadi pengikut (Rizieq Shihab). Itu orang mau protes mencari tumpangan. Saya sudah mengatakan itu juga dulu. Itu adalah fakta kita. Karena itu, mari kita perbaiki bersama-sama,” ujar Mahfud.

Baca Juga: Dirjen Imigrasi Terima Surat Pencekalan Rizieq Shihab

Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai meluasnya permasalahan terkait pemimpin FPI Rizieq Shihab, bahkan melibatkan TNI-Polri, disebabkan karena tidak adanya pemimpin yang mampu menyerap aspirasi masyarakat.

"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya, sehingga polisi, tentara turun tangan sepertinya kita menghadapi sesuatu yang goncangan. Kenapa itu terjadi?" kata Jusuf Kalla dalam diskusi bertajuk Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Membangun Demokrasi yang Sehat, secara virtual, Jumat (20/11/2020).

"Ini menurut saya karena ada kekosongan pemimpin, pemimpin yang menyerap aspirasi masyarakat.”

Jusuf Kalla mengatakan, persoalan terkait Rizieq Shihab ini berkaitan dengan indikator bahwa sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia perlu diperbaiki.

Baca Juga: Resmi Jadi Tersangka, Pemimpin FPI Rizieq Shihab Dicekal Selama 20 Hari

"Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percayai DPR untuk berbicara? Kenapa tidak dipercaya partai-partai khususnya partai Islam? Untuk mewakili masyarakat itu," ujar Jusuf Kalla.

Menurut pria yang akrab disapa JK itu, pertanyaan-pertanyaan tersebut penting untuk dievaluasi dan dipelajari khususnya bagi partai-partai Islam, termasuk PKS.

Sebab, menurutnya, jika tidak dievaluasi dan dipelajari, akan menimbulkan masalah baru dalam sistem demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia.

"Sehingga jangan sampai kita kembali lagi ke demokrasi jalanan. Ini bisa kembali apabila wakil-wakil yang dipilih tidak memperhatikan aspirasi seperti itu," kata JK.

Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Punya Tugas Menjaga Keutuhan Bangsa




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x