JAKARTA, KOMPAS.TV - Persaudaraan Alumni (PA) 212 rupanya mengundang Mahfud MD untuk menghadiri Reuni 212 yang digelar secara daring, hari ini Rabu (2/11/2020).
Namun, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tidak bisa hadir. Hal tersebut diakui Ketua Umum (Ketum) PA 212 Slamet Maarif.
Baca Juga: Sejumlah Tokoh Muncul di Reuni 212 Bersama Habib Rizieq, Mulai dari Fadli Zon Sampai Rocky Gerung
"Dari kalangan pemerintah, terutama Menko Polhukam, sudah kami undang dan sampai hari ini beliau menyatakan tidak bisa hadir dalam acara hari ini," kata Slamet saat membuka acara yang disiarkan melalui akun YouTube Front TV, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Slamet menyebutkan, diundangnya perwakilan pemerintah menandakan bahwa PA 212 tidak pernah menutup dialog dengan pihak mana pun.
Selain perwakilan pemerintah, PA 212 juga mengundang pakar ekonomi, politisi, ulama, hingga purnawirawan.
"Acara ini merupakan Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh di mana kami menyambut baik iktikad imam besar kami bahwa kami tidak pernah menutup pintu dialog dengan siapa pun,” kata dia.
Acara Reuni 212 sendiri dihadiri sejumlah tokoh agama, salah satunya pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
Rizieq mengikuti acara itu dan menyampaikan ceramah dari studio terpisah dengan turut menggunakan masker dan pelindung wajah.
Sejumlah politisi juga turut hadir, di antaranya adalah pendiri Partai Ummat Amien Rais, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, dan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera.
Akademisi seperti Rocky Gerung dan Refly Harun juga turut hadir meramaikan acara.
Tak hanya itu, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang juga mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, juga turut hadir secara daring.
Baca Juga: Ketika Din Syamsuddin dan Kelompok 212 Tergusur dari Kepengurusan MUI
Fadli Zon yang memberikan sambutan secara virtual mengatakan bahwa revolusi akhlak yang digaungkan oleh Rizieq Shihab harus dari atas ke bawah, yaitu para pemimpin yang memberi contoh.
Sementara Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia naik kelas menjadi bangsa kelas atas yaitu yang mensejahterakan dan mencerdaskan semua kalangan.
"Inilah bangsa nation state, bermacam agama diakui," katanya. Dengan revolusi akhlak, kata mantan Panglima TNI ini, maka tidak ada kelas-kelas lagi.
Reuni 212 tahun ini digelar daring karena panitia tak mendapatkan izin menggelar kegiatan di Monas akibat pandemi Covid-19.
Adapun gerakan 212 lahir pada 2 Desember 2016 untuk memprotes Gubernur DKI Jakarta saat itu Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap melakukan penodaan agama. Setelah itu, Reuni 212 rutin digelar setiap tahun.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Masuk RS Ummi Bogor, PA 212 Sebut Medical Check Up
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.