Polisi akan melihat terlebih dulu jumlah massa yang turun di sekitar Kedubes Prancis sebelum memutuskan menambah personel.
"Kami lihat eskalasi. Kalau yang aksi banyak, akan kami perbanyak (jumlah personel), kalau sedikit, kami kurangi," katanya.
Baca Juga: Kecam Presiden Prancis, Jokowi: Hentikan Kebebasan yang Ciderai Simbol Agama
Insiden di Prancis
Seperti diketahui, sejumlah insiden berdarah terjadi dalam dua bulan terakhir di Prancis. Ini menyusul kritik keras umat Islam atas karikatur Nabi Muhammad yang dicetak ulang oleh majalah satire Perancis, Charlie Hebdo, pada September lalu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan akan tetap berpegang teguh pada tradisi dan hukum sekuler Prancis yang menjamin kebebasan berbicara yang memungkinkan publikasi seperti Charlie Hebdo dapat dilakukan.
Macron juga mengatakan, agama Islam tengah mengalami krisis di seluruh dunia dan meminta warga muslim Prancis bersikap loyal kepada konstitusi republik.
Di bawah prinsip-prinsip sekularisme Prancis atau laïcité, institusi keagamaan tidak memiliki pengaruh atas kebijakan publik yang diemban pemerintah.
Idenya adalah untuk menjamin kesetaraan semua kelompok agama dan keyakinan di mata hukum.
Baca Juga: Presiden Prancis Macron Klarifikasi soal Pernyataan Kartun Nabi Muhammad
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.