JAKARTA, KOMPAS.TV – Kecaman terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron ihwal kartun Nabi Muhammad terus berdatangan dari pejabat pemerintah Indonesia.
Kini giliran Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang angkat bicara mengecam pernyataan Macron.
Dia mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri yang telah memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard, untuk menyampaikan kecaman atas pernyataan Macron.
Baca Juga: Aksi Pemenggalan dan Penusukan Kembali Terjadi di Prancis, Tiga Orang Tewas
“Kebebasan berpendapat atau berekspresi tidak boleh dilakukan melampaui batas atau kebablasan sehingga mencederai kehormatan, kesucian, dan kesakralan nilai dan simbol agama apapun,” kata Fachrul dalam keterangan tertulis, Kamis (29/10/2020), seperti dilansir dari laman Kemenag via Kompas.com.
Ia menegaskan, setiap umat beragama harus menghormati simbol-simbol agama yang dianggap suci oleh agama lain.
Termasuk dalam hal ini pemahaman visualisasi tentang Nabi Muhammad.
Meski demikian, ia meminta, agar umat Islam di Indonesia tidak terpancing untuk melakukan tindakan anarkis sebagai bentuk kecaman atas pernyataan Macron.
Ia mengingatkan, Islam tidak membenarkan adanya tindakan yang main hakim sendiri.
“Tunjukkan sikap tegas dengan tetap menjunjung tinggi watak umat beragama yang menolak tindak kekerasan," ucapnya.
Sebelumnya, Kemenlu memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard pada Selasa (27/10/2020) sore.
Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menyatakan, Kemenlu mengecam pernyataan Presiden Prancis yang menghina Islam.
Tetapi, Faizasyah tidak menjelaskan apa reaksi Olivier Chambard setelah mendapat kecaman dari Pemerintah Indonesia tersebut.
Baca Juga: Mahfud MD: Macron Harus Tahu, Pemeluk Agama Apa Pun akan Marah kalau Agamanya Dihina
Macron Gagal Paham
Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sebelumnya juga mengomentari sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron yang menyudutkan umat muslim.
Mahfud MD menilai bahwa Macron mengalami krisis gagal paham atas pernyataannya yang dinilai menyudutkan pemeluk agama Islam.
Menurut Mahfud, meski Islam adalah agama yang penuh rahmah, pemeluknya tetap akan marah bila agamanya dihina.
"Macron hrs tahu bhw agama Islam adl agama rahmah, tp pemeluk agama apa pun akan marah kalau agamanya dihina," ujar Mahfud MD melalui akun Twitter-nya, Rabu (28/10/2020) sekitar 3 jam lalu.
"Kalau (Macron) tak paham itu berarti dia mengalami krisis gagal paham," sambung mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu
Baca Juga: Pemimpin Negara-Negara Islam Bersuara Tentang Sikap Prancis
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.