JAKARTA,KOMPAS.TV- Cai Changpan, tewas mendadak. Setelah sebelumnya bersusah payah selama 8 bulan untuk kabur. Menggali terowongan rahasia di dalam sel penjara, sedalam 2 meter dan sejauh 30 meter. Sebulan menghilang di Hutan Tenjo-Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, lalu ditemukan tewas mendadak. Mungkin?
Untuk menjawab pertanyaan ini, program AIMAN melakukan penelusuran. Mulai dari titik di mana ia sempat tinggal selama sekitar 1 bulan, di hutan, hingga di mana ia ditemukan tewas.
Ekslusif Melihat Jenazah Cai Changpan
Dalam program AIMAN yang tayang setiap hari Senin pukul 8 malam ini, AIMAN juga meminta izin kepada pejabat Polri termasuk ke Pimpinan Rumah Sakit Polri untuk melihat jenazah yang konon diidentifikasi sebagai Cai Changpan di dalam Cold Storage- lemari pendingin RS Polri yang belum pernah dimasuki oleh media massa mana pun.
Perjalanan pertama adalah ke Hutan di mana Cai ditemukan tewas. Saya berjalan melalui Tol Jakarta - Tangerang dan keluar melalui pintu tol Balaraja Timur. Dari sini saya menyusuri jalur selatan hingga masuk ke Kabupaten Bogor.
Tibalah saya di Tenjo. Dari sini saya masih harus berjalan sekitar 2 jam menuju ke Jasinga, Kabupaten Bogor, hingga sampailah saya ke kawasan hutan, yang hanya bisa dijajaki dengan berjalan kaki, atau setidaknya mobil yang menggunakan penggerak 4 roda.
Masuk Hutan Belantara di Bogor
Sekitar 1 jam berjalan kaki, sampailah saya pada lokasi pembakaran ban. Betul-betul berada di tengah hutan. Di sisi jauh dari hutan ini di bagian selatan, saya bisa melihat Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, sementara di sisi barat, saya bisa melihat jajaran perbukitan di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Banten.
Suasananya sungguh sepi, tak terdengar apa pun, desa terdekat harus dijajaki dengan berjalan kaki, atau naik motor sekitar 30 menit dengan kondisi alam yang cukup sulit, tanah becek berlumpur yang sewaktu-waktu bisa selip.
Saya takjub melihat alamnya yang begitu indah, saya pula terkejut melihat pembakaran ban yang begitu luas, meskipun sudah tak ada lagi yang bekerja, tapi saya masih bisa mencium bau sisa pembakaran ban yang menyengat, seperti bau aspal panas.
Baca Juga: AIMAN - Janggal, Buronan Bawah Tanah
Pabrik Bakar Ban di Tengah Hutan
Saya berkeliling sembari saya meminta tim saya untuk ke desa terdekat dan mencarikan warga yang paling dekat dengan lokasi ini untuk saya wawancara. Saya juga melihat jenis - jenis ban yang akan dibakar dengan merek yang tidak ada di Indonesia.
Bisa jadi ban yang dijadikan bahan dasar untuk dibakar ini, adalah ban bekas asal negara tetangga. Impor ilegal?
Saya bertemu dengan Arief, warga di dekat sini. Pertanyaan saya adalah soal pabrik pembakaran ban ini, apakah tidak mengganggu warga? Karena bayangan saya polusinya pasti luar biasa! Arief mengatakan,
"kalau sedang bakar ban mah, maka asapnya tinggi, dan baunya nyengat."
Saya tanyakan kembali soal kepemilikan pabrik pembakaran ini, Arief tidak mengetahui, tapi ia mendapat kabar bahwa Cai yang dikabarkan tewas di sini, juga bagian dari pemilik pabrik ini.
Soal kematian Cai, Arief sendiri tidak mengetahui, karena pabrik ban ini benar - benar berada di tengah hutan. Jadi apa pun yang terjadi, kecil kemungkinan akan diketahui oleh warga sekitar.
Memang Jenazah yang dikatakan Cai Changpan, ditemukan satu hari oleh salah satu petugas keamanan di Pabrik Pembakaran Ban ini.
Baca Juga: Diduga Kabur Ke Hutan Tenjo, Cai Changpan Punya Kemampuan Pertahanan Hidup ? - AIMAN (Bag 3)
Benarkah yang Tewas Adalah Raja Narkoba yang Buron?
Pertanyaannya, benarkah jenazah yang ditemukan adalah Cai Changpan?
Bagaimana dengan spekulasi, mengapa ia susah - susah menggali terowongan rahasia selama 8 bulan, lalu justru mengakhiri hidupnya. Bagaimana pula dengan analisa yang mengatakan bahwa ia kabur susah payah, justru untuk menyelamatkan dirinya, bukan malah bunuh diri?
Untuk menjawab ini, saya mencoba untuk meminta izin kepada pihak Polri melihat bagaimana Jenazah Cai secara langsung, dengan mata dan kepala saya sendiri. Tentu analisa forensik satu hal, tapi bagaimana seorang wartawan melihat, ada hal yang lain yang bisa dielaborasi.
Langkah pertama saya menghubungi sejumlah Pejabat Kepolisian termasuk Karumkit (Kepala Rumah Sakit) RS Polri, Brigjen Pol. Asep Hendradiana, saya beruntung, pada akhirnya saya mendapatkan kesempatan pertama dan Eksklusif tidak hanya untuk melihat Jenazah Cai, tapi juga melihat secara langsung Cold Storage - tempat penyimpanan Jenazah yang menjadi rujukan utama kasus di Jabodetabek bila ada yang Jenazah yang masih diperlukan untuk sebuah proses hukum.
Saya masuk bersama salah satu ahli forensik senior di RS Polri, Dokter Arif Sp.F. Protap alias Prosedur dan Ketetapan yang harus saya lakukan adalah melakukan disinfeksi tubuh dan kemudian menggunakan Hazmat.
Bukan apa-apa, karena meski sudah dipisahkan antara Jenazah terkonfirmasi dan terduga Covid-19, prosedur ini tetap harus dilakukan secara ketat.
Melihat Jenazah Cai Changpan di Lemari Pendingin RS Polri
Saya akhirnya masuk dan saya melihat sendiri, bagaimana jasad yang terbujur kaku itu ditunjukkan sebagai jenazah Cai Changpan. Saya melihat dua hal yang jelas. Pertama adalah Tato harimau di kedua dadanya, kiri dan kanan. Yang kedua adalah tato di lengan bagian atas sebelah kanan.
Memang pada foto Buronan yang tersebar, gambar tato di dada tidak terlalu tampak, tapi ada tato di lengan atas sebelah kanan. Fakta kedua adalah, disampaikan oleh Dr. Arif, bahwa hanya ada satu tanda memar, yakni di bagian leher.
"Hanya ada satu tanda memar di bagian tubuhnya, yakni di leher, tidak ada di tempat lain di tubuhnya!" ungkap Kepala Forensik RS Polri ini.
Sehingga spekulasi yang berkembang bahwa Cai dianiaya sebelum tewas, terbantahkan dari bukti forensik. Cai Bunuh Diri!
Janggal? Bisa jadi!
Tapi fakta telah dibuka. Data sudah mengemuka. Meskipun soal Kesimpulan tentu kita semua sepakat, tidak akan berbatas kata.
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.