JAKARTA, KOMPAS.TV - Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS) mendapat kritikan dari berbagai masyarakat, terutama organisasi pegiat hak asasi manusia (HAM).
Sejumlah organisasi pegiat HAM ingin agar Pemerintah AS membatalkan kunjungan Prabowo Subianto.
Menanggapi itu, juru bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya menghormati berbagai kritik masyarakat tersebut.
Baca Juga: Izin Prabowo ke Amerika Serikat Menuai Kritik dari Kontras dan Amnesty, Ini Penjelasannya
"Kita menghormati hal tersebut, penolakan atau kritikan dan sebagainya. Yang jelas Pak Prabowo di Amerika Serikat memenuhi undangan Pemerintah Amerika Serikat," ujar Dahnil dalam keterangan tertulis, Kamis (15/10/2020).
Dahnil mengatakan, selama ini Prabowo telah mengalami penolakan kunjungan akibat tuduhan yang dialamatkan kepada mantan Danjen Kopassus tersebut.
Prabowo sudah dilarang memasuki wilayah Amerika Serikat sejak 2000 karena tuduhan keterlibatan secara langsung dalam kasus pelanggaran HAM.
Saat bertugas sebagai Komandan Kopassus, Prabowo diduga terlibat dalam kasus kejahatan HAM, termasuk penculikan aktivis pro-demokrasi beberapa bulan menjelang berakhirnya pemerintahan Soeharto pada 1998.
"Adanya pihak-pihak yang menolak, mengkritisi, saya pikir silakan saja. Pak Prabowo sudah mengalami penolakan dan tuduhan macam-macam selama beliau bertugas sebagai abdi negara, juga bertugas sebagai politisi," kata Dahnil.
Baca Juga: Perkuat Kerjasama Pertahanan, Prabowo Lakukan Kunjungan ke Pentagon, Amerika Serikat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.