"Pemerintah atau negara pada saat ini adalah merekalah yang menciptakan hoaks dan disinformasi," ujar Remy.
Baca Juga: Final! Draf UU Cipta Kerja Berjumlah 812 Halaman Diserahkan ke Presiden lewat Mensesneg
Menurut Remy, penolakan-penolakan tersebut terjadi karena pemerintah tidak mampu menyampaikan informasi secara terbuka dan akuntabel.
"Pemerintah tidak mampu menyampaikan informasi secara jelas terbuka dan juga akuntabel. Ini yang jadi permasalahan masyarakat untuk menolak Undang-undang Cipta Kerja."
Menanggapi pernyataan Remy, Johnny tak terima. Ia langsung membantah pendapat Remy. Jhonny menegaskan, pemerintah dengan akuntabilitas tinggi menyampaikan informasi kepada masyarakat mana yang hoaks dan tidak.
"Memang itu hoaks. Kalau pemerintah sudah bilang hoaks, ya dia hoaks. Kenapa membantah lagi?" ujar Johnny.
Baca Juga: Pelajar Ikut Demo Omnibus Law, Anies: Kalau Ada Anak Peduli Soal Bangsanya Bagus Dong!
Jhonny menilai hal ini dilakukan pemerintah demi kepentingan generasi sekarang dan generasi ke depan. Jhonny pun sempat menuding Remy menyebarkan hoaks.
"Akan kelihatan siapa-siapa yang menyebarkan hoaks. Jangan-jangan adinda saya yang dua ini justru menyebarkan hoaks. Pemerintah mengonfirmasi itu hoaks," katanya.
Pernyataan Johnny tersebut langsung menjadi pergunjingan publik di dunia maya. Sejumlah akun di media social Twitter sangat menyayangkan pernyataan Menkominfo itu.
“Contoh kebenaran yang memaksa,” tulis @ramdhany12.
Kemudian, ada pula yang meyindir atas pernayataan Menkominfo itu. “Departemen Penerangan 4.0 Mantap!” tulis @denismalhotra.
Baca Juga: Anies Baswedan Usul Pelajar yang Ikut Demo Diberi Tugas Bahas Omnibus Law Cipta Kerja
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.