Yusri menduga, ambulans tersebut tidak digunakan untuk demo, melainkan untuk mengirimkan logistik dan pengiriman batu untuk para demonstran.
“Ada dugaan bahwa amabulan tersebut bukan untuk kesehatan, tapi untuk mengirimkan logistik dan indikasi batu untuk para pendemo, ini keterangan dari salah satu yang berhasil kami tangkap”, ujar Yusri saat memberikan keterangan pers (14/10).
Meski demikian, Polda Metro Jaya mengaku masih akan mendalami kasus tersebut.
Baca Juga: Polisi Pertanyakan Ambulans yang Ditembak Saat Demo, Kabur Saat Diperiksa
Seperti diketahui, gelombang penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terus berlanjut dari berbagai elemen masyarakat.
Setelah serikat buruh hingga aliansi mahasiswa yang melakukan penyampaian pendapat, kini Persatuan Alumni (PA) 212 dan beberapa ormas Islam menggelar demo menolak UU Cipta Kerja, Selasa ini.
Kegiatan unjuk rasa itu bertema "Aksi 1310 Tolak UU Ciptaker/Cilaka" yang dilakukan di Istana Negara, Jakarta.
Unjuk rasa itu dimulai pukul 13.00 WIB sampai dengan sekitar pulul 16.00 WIB.
Namun, setelah massa dari PA 212 menyelesaikan unjuk rasa, beberapa demonstran lain kembali terlibat kericuhan.
Polisi menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa hingga ke berbagai arah.
Baca Juga: Viral Ambulans Angkut Pasien Dihalangi Mobil, Berujung Damai
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.