Pangdam Jaya Dudung pun menyayangkan adanya deklarasi tersebut.
Ia mengingatkan agar para Purnawirawan TNI itu bisa menyampaikan aspirasinya pada lembaga dan ruang yang sudah ada.
"Kami berharap sesepuh kami ini bisa memahami kalau saat ini kami juga sedang melewati masa yang sulit," kata Dudung.
"Mohon agar bisa menyampaikan aspirasinya lewat lembaga yang ada biar kami sampaikan ke pimpinan," sambungnya.
Baca Juga: Detik-detik Ratusan Pedemo Kocar-kacir Diserbu Pendukung Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Gatot Bersitegang dengan Dandim Jaksel
Sebelum diizinkan masuk TMP Kalibata, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sempat bersitegang dengan Komandan Kodim atau Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustia.
Hal tersebut bermula ketika Gatot Nurmantyo hendak memasuki kompleks TMP Kalibata Jakarta Selatan, namun dihalau oleh Dandim Jakarta Selatan. Keduanya pun tampak terlibat adu mulut.
Setelah terjadi perdebatan cukup alot, akhirnya rombongan Purnawirawan TNI itu diperbolehkan masuk ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Namun, dengan syarat para peziarah yang boleh masuk dibatasi maksimal 30 orang. Mereka pun akhirnya masuk secara bergantian.
Ketika diperbolehkan masuk, hal tersebut rupanya juga dimanfaatkan para Purnawirawan TNI itu untuk mendeklarasikan dukungannya terhadap gerakan KAMI.
Baca Juga: Ini Pembicaraan Gatot dengan Dandim Jaksel Sebelum Teks Pidato Direbut hingga Bentrok Pecah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.