JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasca pembangunan dan renovasi yang sudah dimulai pada bulan Juni 2020, target renovasi pembangunan pusat perbelanjaan Sarinah diharapkan dapat selesai pada 17 Agustus 2021.
Sarinah diproyeksikan akan menjadi salah satu ikon kebanggaan nasional yang mirip Harrods di London, Inggris. Dengan kata lain, Sarinah akan dibentuk sedemikian rupa dan seoptimal mungkin sehingga orang-orang akan merasa belum lengkap rasanya kalau ke Jakarta tanpa ke Sarinah terlebih dulu.
Hal ini disampaikan Direktur Pengembangan Bisnis PT Sarinah Lies Permana Lestari dalam webinar bertajuk Wanita Indonesia dalam pemulihan Pariwisata Indonesia Berorientasi Global pada Senin (28/9/2020).
Pasalnya, Sarinah didirikan oleh Presiden pertama RI yakni Soekarno sebagai pusat UMKM yang harus terus konsisten.
Renovasi ini diharapkan akan menjadikan Sarinah sebagai kebanggaan nasional
Sebelumnya, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati menjelaskan transformasi yang tengah dilakukan perseroan akan menjadikan mal tersebut unik dan tidak secara khusus untuk menyaingi mal-mal di sekitarnya, seperti Grand Indonesia maupun Plaza Indonesia.
Fetty menjelaskan konsep mal Sarinah akan mengangkat "community mall" dan diharapkan menjadi ikon Jakarta atau destinasi yang wajib dikunjungi (must visit place).
Dalam transformasinya, Sarinah akan mengubah 4 area yakni retail, trading, digital, dan properti. Khusus pada sektor retail, Sarinah tidak lagi dikenal sebagai toserba atau department store, melainkan "specialty store"
Menurut Fetty, perubahan tersebut lebih sesuai dengan tren pola belanja masyarakat saat ini. Ada pun produk yang akan dijual pada "specialty store" mencakup fashion, kerajinan, kesehatan dan kecantikan, aksesoris hingga tas.
Sarinah juga akan mengunggulkan budaya kuliner dengan menyajikan masakan Nusantara pada bisnis food and beverage. Kedai kopi yang kini tengah menjamur juga akan tersedia di mal Sarinah.
Tak ayal, gedung yang sudah ada sejak 1962 itu nantinya bakal menjadi area berkumpul alias tongkrongan generasi milenial untuk belajar atau mengerjakan sesuatu setelah disediakannya co-working space.
Tak hanya sebatas itu, Sarinah juga rencananya akan mengadopsi fasilitas yang dibutuhkan generasi milenial dalam mengeksplorasi permainan tradisional Indonesia yang dikemas dengan konsep digital.
Bahkan rencananya gedung ini akan dijadikan sebagai tempat nongkrong generasi baby boomers, juga sejarah panjangnya. Tujuannya, untuk memperkenalkan permainan tersebut kepada generasi milenial yang rata-rata belum diketahui oleh mereka.
Baca Juga: McDonald's Angkat Kaki dari Sarinah, Erick Thohir: Saya Tidak Anti Merek Asing
Untuk menjangkau pelaku usaha internasional dan merambah turis mancanegara, Sarinah juga menghadirkan toko bebas pajak (duty free) dengan menempatkan lokasi tidak hanya di pusat kota, tetapi juga Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng serta Ngurah Rai, Bali.
Selain itu, Sarinah juga akan bertransformasi dari sisi bisnis dengan mengutamakan produk-produk lokal.
Sarinah akan membangun toko bebas pajak atau duty free dengan produk-produk Indonesia atau brand lokal yang bagus.
Duty Free Sarinah direncanakan akan berada di 3 tempat yakni di Sarinah Thamrin, Bali dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"Ini akan berisi produk-produk yang layaknya misalnya ke duty free, ada liquor, tobacco, di Sarinah kita tambah dengan produk UKM, brand lokal yang bagus," pungkasnya.
Meskipun, Sarinah diprediksi kembali mengalami kerugian hingga Rp 29,9 miliar karena ikut terdampak pandemi covid-19 dan adanya renovasi, namun Fetty optimistis kinerja tahun 2021 akan lebih baik.
Sebab pada Agustus 2021, sejumlah toko ritel di Sarinah bisa kembali masuk dan beroperasi dengan optimal pasca renovasi rampung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.