Adapun perihal mitigasi potensi bencana katrastropik itu, masih banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat beserta para pemangku kepentingan terkait.
Di antaranya adalah sebagai berikut.
- Dengan meningkatkan kegiatan sosialisasi mitigasi
- Latihan evakuasi (drill)
- Menata dan memasang rambu evakuasi
- Menyiapkan tempat evakuasi sementara
- Membangun bangunan rumah tahan gempa
- Menata tata ruang pantai berbasis risiko tsunami
- Meningkatkan performa sistem peringatan dini tsunami
Baca Juga: Presiden Jokowi: Yogyakarta International Airport Didesain Tahan Gempa dan Tsunami
Sebelumnya, Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan hasil risetnya bahwa Tsunami diperkirakan terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur.
Riset tersebut didukung berdasarkan hasil pengolahan data gempa yang tercatat oleh stasiun pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan data Global Positioning System (GPS).
Dari situ kemudian diperoleh indikasi adanya zona dengan aktivitas kegempaan yang relatif rendah terhadap sekitarnya, yang disebut sebagai seismic gap, di selatan Pulau Jawa.
Peneliti ITB Sri Widiyantoro menjelaskan tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi bersamaan.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Melonguane Talaud Sulut, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Berdasarkan permodelan skenario kebencanaan yang dibikin para ilmuwan ITB, tsunami besar itu terjadi bila segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.