Ketika ditanya siapa yang menyuruh untuk menghalangi deklarasi KAMI, mahasiswa itu sempat mengaku tidak tahu.
Baca Juga: Deklarasi KAMI Jabar, Gatot Nurmantyo: Jangan Alergi dengan KAMI
Tapi, setelah didesak mahasiswa itu akhirnya menyebutkan nama orang yang menyuruhnya.
“Tujuannya kamu disuruh dan dibayar itu apa?” tanya orang yang mengintrogasi.
“Saya disuruh doang, enggak tahu apa-apa,” kata mahasiswa berambut gondrong itu.
“Disuruh tapi tidak tahu tujuannya. Kalau disuruh maling mau?” tanya seorang pria yang menginterogasi mahasiswa tersebut.
Seperti diketahui, kericuhan sempat mewarnai aksi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digelar di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (7/9).
Baca Juga: Deklarasi KAMI di Bandung Tak Miliki Izin Kepolisian
Kericuhan terjadi menyusul adanya aksi tandingan yang digelar oleh dua kelompok massa yang berasal dari Ikatan Cendekia Cipayung (ICC) dan Aksi Mahasiswa Pasundan (AMP).
Mereka menggelar aksi di depan Gedung Sate. Mereka hanya berjarak beberapa meter dari mobil komando KAMI. Kelompok ini menolak deklarasi KAMI.
Awalnya, aksi ketiga kelompok itu berjalan lancar dengan pengawalan sejumlah petugas kepolisian. Masing-masing kelompok yang hadir pun menyuarakan aspirasinya.
Tapi kondisi tenang itu tak berselang lama. Peserta aksi dari KAMI menghampiri kedua kelompok lawannya itu hingga terjadi adu mulut dan pengusiran. Mereka mengusir dua kelompok itu karena dianggap mengganggu.
Baca Juga: Deklarasi KAMI Tiba-tiba Dibatalkan, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Saya Tersenyum 100 Kali
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.