JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa vaksin virus corona sudah tersedia.
Namun, vaksin virus corona tersebut bukan berasal dari Indonesia atau dalam negeri. Melainkan akan diimpor atau didatangkan dari luar negeri.
Setelah dipastikan ketersediaannya, vaksin corona tersebut rencananya akan disuntikkan massal kepada masyarakat. Proses penyuntikan vaksin pun akan dimulai pada awal tahun depan.
Baca Juga: WHO Tetapkan Vaksin Covid-19 Barang Umum Milik Publik
Airlangga menjelaskan, vaksin virus corona didatangkan dari impor karena Indonesia sampai saat ini belum mampu menciptakannya sendiri.
Namun demikian, Airlangga tak menyebut seberapa banyak vaksin corona impor itu akan didatangkan ke Tanah Air.
Ia hanya mengatakan pemerintah perlu
membayar uang muka (down payment) terlebih dahulu jika ingin mendatangkan vaksin tersebut.
Airlangga menuturkan pemerintah perlu membayar uang muka tersebut mencapai Rp 3,3 triliun. Menurutnya, uang muka pembelian vaksin corona akan dibayarkan pada tahun ini.
Baca Juga: Soal Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Yang Tetapkan Harga Bukan Saya, Tergantung Penjual...
"Vaksin sudah tersedia dan untuk pembayaran down payment Rp 3,3 triliun tahun ini," kata Airlangga dalam konferensi persnya di Jakarta lewat virtual pada Jumat (4/9/2020).
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, pemerintah telah menyiapkan total dana mencapai Rp 37 triliun. Angggaran tersebut diketahui untuk program jangka panjang atau multiyears.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, pemerintah telah mengadakan rapat pada Jumat sore. Pada rapat tersebut, para kementerian dan lembaga baik di pusat maupun daerah menyampaikan laporannya.
Terutama terkait realokasi anggaran yang harus segera diselesaikan pada masing-masing instansi. Adapun targetnya diharapkan minggu depan sudah rampung.
Baca Juga: Puluhan Juta Peserta BPJS Kesehatan akan Dapat Vaksin Corona Gratis, Apa Syaratnya?
Menurut Airlangga, jika realokasi anggaran bisa segera selesai, maka penyaluran dana untuk program PEN bisa berjalan baik.
Saat ini, kata dia, dari Rp 695 triliun anggaran PEN yang disediakan, sudah ada Rp 679 triliun yang tersedia.
"Hampir seluruh program akan terpakai. Dan masih ada satu minggu untuk menambahkan," ujar dia.
Selanjutnya, Airlangga berbicara mengenai sektor kesehatan. Dia mengklaim tingkat recovery rate di Indonesia sudah mencapai 71,7 persen atau lebih tinggi di tingkat global. Sedangkan fatality rate mencapai 4,2 persen.
Baca Juga: Vaksin Corona Buatan Indonesia Mulai Tahap Uji Coba pada Hewan
Airlangga berjanji akan memberi insentif kepada 8 daerah yang bisa mengendalikan penyebaran virus corona dari zona kuning ke zona hijau. Insentif itu akan diberikan kepada daerah yang bersumber dari Dana Insentif Daerah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.